26.1 C
Jakarta
26 April 2024, 5:04 AM WIB

Imlek, Umat Rayakan dengan Sederhana

 

SINGARAJA– Masyarakat Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek 2573, harus merayakannya secara sederhana. Tak ada lagi kemeriahan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Hal itu terekam dalam perayaan Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong, Singaraja, Selasa (1/2).

 

Perayaan Imlek di TITD biasanya dimeriahkan dengan berbagai perayaan. Seperti melepas lampion serta atraksi barongsai. Perayaan itu dilaksanakan sehari jelang Imlek. Sementara pada puncak hari raya, ada gamelan angklung yang mengiringi prosesi persembahyangan.

 

Wakil Ketua TITD Ling Gwan Kiong-Seng Hong Bio, Gunadi menuturkan, perayaan Imlek sejak 2 tahun terakhir harus dilaksanakan secara sederhana. Sesuai dengan ajuran pemerintah. Pengurus tempat ibadah hanya melakukan kegiatan persembahyangan bersama dengan rohaniawan dan pengurus.

 

“Kalau sembahyang bersama umat tidak ada. Kami juga tidak menutup tempat ibadah. Kalau ada yang datang, silahkan melakukan persembahyangan. Hanya kami atur, supaya tidak terlalu padat di dalam,” kata Gunadi.

 

Meski dilaksanakan secara sederhana, hal itu tak mengurangi esensi pelaksanaan ibadah. Gunadi menyatakan umat telah memahami hal tersebut. Meski tidak meriah, umat tetap bersyukur bisa melaksanakan persembahyangan di tempat ibadah.

 

“Kami bersyukur masih diberi keselamatan dan kesehatan. Kami juga selalu berdoa agar pandemi ini bisa segera berakhir dan kehidupan masyarakat kembali normal. Karena pandemi ini sudah membelenggu masyarakat cukup lama,” ujarnya.

 

Ucapan itu bukan tanpa alasan. Sebab dari hasil ciam si yang dilakukan oleh rohaniawan pada Senin (31/1) dini hari lalu, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi pada tahun mendatang. Mengacu hasil ciam si, hari-hari mendatang disebut penuh pengharapan. Namun harus dipimpin oleh orang mulia.

 

“Keadaan kedepan lumayan baik, tapi tidak baik sekali. Kondisi kedepan sangat tergantung kebijaksanaan pemimpin masing-masing. Baik itu pemimpin komunitas, kelompok, organisasi, hingga pemimpin negara. Masih banyak rintangan kedepan, tapi dengan kebijaksanaan pemimpin, semua bisa dilalui,” ungkapnya.

 

SINGARAJA– Masyarakat Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek 2573, harus merayakannya secara sederhana. Tak ada lagi kemeriahan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Hal itu terekam dalam perayaan Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong, Singaraja, Selasa (1/2).

 

Perayaan Imlek di TITD biasanya dimeriahkan dengan berbagai perayaan. Seperti melepas lampion serta atraksi barongsai. Perayaan itu dilaksanakan sehari jelang Imlek. Sementara pada puncak hari raya, ada gamelan angklung yang mengiringi prosesi persembahyangan.

 

Wakil Ketua TITD Ling Gwan Kiong-Seng Hong Bio, Gunadi menuturkan, perayaan Imlek sejak 2 tahun terakhir harus dilaksanakan secara sederhana. Sesuai dengan ajuran pemerintah. Pengurus tempat ibadah hanya melakukan kegiatan persembahyangan bersama dengan rohaniawan dan pengurus.

 

“Kalau sembahyang bersama umat tidak ada. Kami juga tidak menutup tempat ibadah. Kalau ada yang datang, silahkan melakukan persembahyangan. Hanya kami atur, supaya tidak terlalu padat di dalam,” kata Gunadi.

 

Meski dilaksanakan secara sederhana, hal itu tak mengurangi esensi pelaksanaan ibadah. Gunadi menyatakan umat telah memahami hal tersebut. Meski tidak meriah, umat tetap bersyukur bisa melaksanakan persembahyangan di tempat ibadah.

 

“Kami bersyukur masih diberi keselamatan dan kesehatan. Kami juga selalu berdoa agar pandemi ini bisa segera berakhir dan kehidupan masyarakat kembali normal. Karena pandemi ini sudah membelenggu masyarakat cukup lama,” ujarnya.

 

Ucapan itu bukan tanpa alasan. Sebab dari hasil ciam si yang dilakukan oleh rohaniawan pada Senin (31/1) dini hari lalu, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi pada tahun mendatang. Mengacu hasil ciam si, hari-hari mendatang disebut penuh pengharapan. Namun harus dipimpin oleh orang mulia.

 

“Keadaan kedepan lumayan baik, tapi tidak baik sekali. Kondisi kedepan sangat tergantung kebijaksanaan pemimpin masing-masing. Baik itu pemimpin komunitas, kelompok, organisasi, hingga pemimpin negara. Masih banyak rintangan kedepan, tapi dengan kebijaksanaan pemimpin, semua bisa dilalui,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/