Ubah Arak Bali Jadi Cocktail Nano-nano, Ini Trik Bartender Kawakan Ini

SINGARAJA – Sejumlah bartender di Buleleng ditantang melakukan mixology dengan bahan dasar arak Bali. Mereka diminta membuat minuman beralkohol berjenis cocktail.

Hal ini bukan perkara mudah. Sebab arak Bali terbilang minuman spirit yang membutuhkan keahlian khusus dalam proses pencampuran.

Kemarin (3/4) mereka berlomba menyajikan minuman-minuman terbaik. Lomba itu dilangsungkan oleh DPC PDI Perjuangan Buleleng, di kawasan Pantai Penimbangan Singaraja.

Total ada 20 orang bartender dari penjuru Buleleng yang ikut ambil bagian dalam lomba tersebut. Salah seorang bartender yang ikut ambil bagian dalam lomba tersebut adalah Gede Sudiawan, 39.

Pria asal Desa Pemaron itu mengaku sudah berkecimpung di dunia bartender sejak tahun 2002 silam. Ia sudah malang melintang dari bar yang ada di kawasan Kuta, Sanur, Ubud, Nusa Dua, hingga kini di Seminyak.

Menurutnya, tantangan dalam mixology adalah mengetahui karakter dasar dari minuman yang digunakan.

Pada lomba kali ini, arak yang digunakan ialah arak beras GGH. Ia menyebut karakter arak tersebut masuk dalam clear spirit. Karakter itu mirip dengan vodka.

“Sehingga kalau dicampur itu masuk dalam bahan apa saja. Paling penting adalah teknik pengolahan dan penyajian. Jujur meski saya orang Singaraja, sudah lama saya tidak minum arak ini. Terakhir saya minum waktu SMA,” ungkapnya.

Pada lomba tersebut, Sudiawan mengaku menyiapkan signature cocktail yang bernama Rujak Bali.

Untuk meramu cocktail tersebut ia menggunakan bahan dasar nanas, lemon, cabai, serta beberapa bahan rempah lain. Ia mengaku terinspirasi dengan karakter rasa rujak yang begitu unik dan otentik. 

SINGARAJA – Sejumlah bartender di Buleleng ditantang melakukan mixology dengan bahan dasar arak Bali. Mereka diminta membuat minuman beralkohol berjenis cocktail.

Hal ini bukan perkara mudah. Sebab arak Bali terbilang minuman spirit yang membutuhkan keahlian khusus dalam proses pencampuran.

Kemarin (3/4) mereka berlomba menyajikan minuman-minuman terbaik. Lomba itu dilangsungkan oleh DPC PDI Perjuangan Buleleng, di kawasan Pantai Penimbangan Singaraja.

Total ada 20 orang bartender dari penjuru Buleleng yang ikut ambil bagian dalam lomba tersebut. Salah seorang bartender yang ikut ambil bagian dalam lomba tersebut adalah Gede Sudiawan, 39.

Pria asal Desa Pemaron itu mengaku sudah berkecimpung di dunia bartender sejak tahun 2002 silam. Ia sudah malang melintang dari bar yang ada di kawasan Kuta, Sanur, Ubud, Nusa Dua, hingga kini di Seminyak.

Menurutnya, tantangan dalam mixology adalah mengetahui karakter dasar dari minuman yang digunakan.

Pada lomba kali ini, arak yang digunakan ialah arak beras GGH. Ia menyebut karakter arak tersebut masuk dalam clear spirit. Karakter itu mirip dengan vodka.

“Sehingga kalau dicampur itu masuk dalam bahan apa saja. Paling penting adalah teknik pengolahan dan penyajian. Jujur meski saya orang Singaraja, sudah lama saya tidak minum arak ini. Terakhir saya minum waktu SMA,” ungkapnya.

Pada lomba tersebut, Sudiawan mengaku menyiapkan signature cocktail yang bernama Rujak Bali.

Untuk meramu cocktail tersebut ia menggunakan bahan dasar nanas, lemon, cabai, serta beberapa bahan rempah lain. Ia mengaku terinspirasi dengan karakter rasa rujak yang begitu unik dan otentik. 

Artikel Terkait

Exit mobile version