Mimih, Pukuli Ibu Kandung Berhari-hari, ODGJ Diciduk saat Telanjang

GIANYAR – Kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk kembali terjadi. Kali ini warga Banjar Penulisan, Desa Medahan Kecamata Blahbatuh, I Wayan Budi, 33, diamankan petugas Dinas Satpol PP Kabupaten Gianyar.

Budi diamankan karena mengamuk, bahkan sempat memukul-mukul ibu kandungnya sendiri.

Petugas Satpol PP Kabupaten Gianyar, I Wayan Nasta, menyatakan Budi ini diamankan berdasarkan keluhan warga setempat.

“Dari perbekel menghubungi Satpol PP. Katanya ada orang gangguan jiwa mengamuk. Akhirnya kami meluncur,” ujar Nasta, yang merupakan pawang ODGJ ini.

Saat petugas mendatangi kediaman Budi di banjar Penulisan, dia sedang berada di dalam kamarnya. Kebetulan Budi lagi telajang tanpa sehelai benang di tubuhnya.

“Akhirnya saya bujuk dia pelan-pelan. Suruh pakai baju dulu,” ujar Nasta yang merupakan guru Perisai Diri itu. Komunikasi antara Nasta dengan Budi pun lancar.

Nasta juga sempat memegang tangan Budi yang tampak diring. “Setelah dibujuk, akhirnya dia mau pakai baju. Lalu kami ajak dia ke RS Jiwa Bangli,” terangnya.

Selama di perjalanan, Nasta terus mengajak Budi ngobrol supaya perhatiannya tidak lengah. “Biasanya kalau orang begitu lain-lain, nanti lagi tidak mau fokus,” ujarnya.

Dijelaskan Nasta, selama di rumah, Budi ini terus memukuli ibunya sejak dua hari terakhir. “Ibunya terus dipukuli. Karena tidak dikasih yang dia mau,” jelasnya.

Karena sang ibu terus dipukuli, maka ibunda Budi sampai kabur dari rumahnya. “Ibunya sampai tidak berani pulang. Karena setiap pulang, terus dipukuli,” terangnya.

Kemarin, setelah Budi diamankan dan dibawa ke RS Jiwa Bali di Provinsi Bali, maka ibunda Budi mulai berani menampakkan diri.

“Ibunya tadi sudah balik ke rumahnya. Setelah tahu anaknya diajak ke Bangli, ibunya langsung pulang,” terang Nasta yang berasal dari Kelurahan Abianbase itu.

Lanjut Nasta, Budi ini sudah mengalami gangguan jiwa sejak kelas III SD. Kemudian Budi sempat menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Sakitnya sudah dari kecil. Tapi selama ini dia kalem. Ini tumben dia sampai mengamuk mukul-mukul ibunya sendiri,” jelasnya.

Diperkirakan, Wayan Budi sakit akibat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Termasuk ayahnya memiliki riwayat gangguan jiwa.

Namun kini ayah Budi sudah meninggal. Mirisnya, tiga saudaranya juga mengalami hal sama. “Dia anak kelima, juga ikut alami gangguan jiwa,” ungkap Nasta.

Sejak Januari hingga bulan Mei ini, ODGJ yang diamankan oleh petugas Satpol PP Kabupaten Gianyar berjumlah 16 orang.

Mereka dari beragam latar belakang dan masalah. Semuanya juga sudah dibawa dan ditangani oleh pihak RS Jiwa Bangli. 

GIANYAR – Kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk kembali terjadi. Kali ini warga Banjar Penulisan, Desa Medahan Kecamata Blahbatuh, I Wayan Budi, 33, diamankan petugas Dinas Satpol PP Kabupaten Gianyar.

Budi diamankan karena mengamuk, bahkan sempat memukul-mukul ibu kandungnya sendiri.

Petugas Satpol PP Kabupaten Gianyar, I Wayan Nasta, menyatakan Budi ini diamankan berdasarkan keluhan warga setempat.

“Dari perbekel menghubungi Satpol PP. Katanya ada orang gangguan jiwa mengamuk. Akhirnya kami meluncur,” ujar Nasta, yang merupakan pawang ODGJ ini.

Saat petugas mendatangi kediaman Budi di banjar Penulisan, dia sedang berada di dalam kamarnya. Kebetulan Budi lagi telajang tanpa sehelai benang di tubuhnya.

“Akhirnya saya bujuk dia pelan-pelan. Suruh pakai baju dulu,” ujar Nasta yang merupakan guru Perisai Diri itu. Komunikasi antara Nasta dengan Budi pun lancar.

Nasta juga sempat memegang tangan Budi yang tampak diring. “Setelah dibujuk, akhirnya dia mau pakai baju. Lalu kami ajak dia ke RS Jiwa Bangli,” terangnya.

Selama di perjalanan, Nasta terus mengajak Budi ngobrol supaya perhatiannya tidak lengah. “Biasanya kalau orang begitu lain-lain, nanti lagi tidak mau fokus,” ujarnya.

Dijelaskan Nasta, selama di rumah, Budi ini terus memukuli ibunya sejak dua hari terakhir. “Ibunya terus dipukuli. Karena tidak dikasih yang dia mau,” jelasnya.

Karena sang ibu terus dipukuli, maka ibunda Budi sampai kabur dari rumahnya. “Ibunya sampai tidak berani pulang. Karena setiap pulang, terus dipukuli,” terangnya.

Kemarin, setelah Budi diamankan dan dibawa ke RS Jiwa Bali di Provinsi Bali, maka ibunda Budi mulai berani menampakkan diri.

“Ibunya tadi sudah balik ke rumahnya. Setelah tahu anaknya diajak ke Bangli, ibunya langsung pulang,” terang Nasta yang berasal dari Kelurahan Abianbase itu.

Lanjut Nasta, Budi ini sudah mengalami gangguan jiwa sejak kelas III SD. Kemudian Budi sempat menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Sakitnya sudah dari kecil. Tapi selama ini dia kalem. Ini tumben dia sampai mengamuk mukul-mukul ibunya sendiri,” jelasnya.

Diperkirakan, Wayan Budi sakit akibat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Termasuk ayahnya memiliki riwayat gangguan jiwa.

Namun kini ayah Budi sudah meninggal. Mirisnya, tiga saudaranya juga mengalami hal sama. “Dia anak kelima, juga ikut alami gangguan jiwa,” ungkap Nasta.

Sejak Januari hingga bulan Mei ini, ODGJ yang diamankan oleh petugas Satpol PP Kabupaten Gianyar berjumlah 16 orang.

Mereka dari beragam latar belakang dan masalah. Semuanya juga sudah dibawa dan ditangani oleh pihak RS Jiwa Bangli. 

Artikel Terkait

Exit mobile version