Categories: Bali

Tekan Siswa DO, Disdikpora Kaji Pembuatan Asrama

RadarBali.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng tengah mengkaji pembuatan asrama di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Rencana ini diambil untuk menekan jumlah siswa yang mengalami drop out karena kendala jarak tempuh antara rumah dengan sekolah.

Tahun ini ada lima orang siswa yang mengalami drop out karena masalah jarak tempuh antara rumah mereka dengan sekolah.

Rumah kelima siswa ini terletak di punggung perbukitan, dan baru bisa dicapai setelah satu jam berjalan kaki. Kendaraan roda dua tidak bisa mengakses rumah kelima siswa ini.

Pemerintah sudah mengupayakan berbagai cara, agar kelima siswa ini bisa sekolah. Salah satunya memanfaatkan mess guru di SMPN 3 Sawan, guna menampung kelimanya.

Masalah tersebut, bukan hanya muncul pada tahun ini saja. Tahun-tahun sebelumnya, Disdikpora Buleleng selalu menghadapi masalah yang sama.

Beberapa siswa terpaksa drop out karena masalah akses ke tempat pendidikan yang terbatas, atau tak memiliki biaya transportasi.

Kabid Pembinaan SMP, Made Sedana mengatakan, rencana pembuatan asrama dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pihaknya kini tengah melakukan kajian secara riil, berapa potensi siswa yang mengalami drop out karena alasan letak geografis dan jarak tempuh. Setelah itu baru disusun rencana kebutuhan pembangunan asrama.

“Untuk sementara kami kaji kebutuhan asrama untuk 50 orang siswa. Jadi nanti polanya seperti SMAN Bali Mandara. Di dalam sekolah ada asrama. Tapi asrama ini khusus untuk siswa miskin yang terkendala jarak tempuh ke sekolah. Siswa lainnya, tetap bisa pulang ke rumah,” kata Sedana saat ditemui di Disdikpora Buleleng, siang kemarin.

Rencananya asrama itu akan dibangun di SMPN 2 Tejakula atau di SMPN 8 Singaraja. Semuanya tengah dikaji dengan mempertimbangkan luas lahan sekolah.

Dengan keberadaan asrama, pemerintah pun tak perlu memikirkan biaya untuk kendaraan, yang besarnya mencapai Rp 200 ribu per bulan.

Pemerintah cukup menyediakan biaya operasional asrama, berupa konsumsi penghuni asrama.

“Siswa dari mana saja nanti tinggal di sana. Mau dari Gerokgak, Sudaji, Tambakan, ya tinggal di asrama itu. Kami buat satu asrama terpusat, dari pada buat banyak asrama di beberapa sekolah. Kajiannya tengah kami susun, mudah-mudahan bisa disetujui pimpinan,” tandas Sedana. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago