Categories: Bali

Ngenes, Tak Kebagian Siswa, SMP Swasta Ancam Tak Ikut HUT RI

RadarBali.com – Merasa pemerintah tidak pro terhadap sekolah swasta, perhimpunan SMP swasta se-kabupaten Gianyar menggalang dukungan.

Mereka mengancam tidak ikut merayakan dan menyambut hari raya Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang yang dirayakan oleh pemkab.

Penyebabnya, SMP swasta ini kecewa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Juni lalu ada 700 siswa di 21 SMP swasta beralih ke SMP negeri.

Kepala SMP Swasta Keramas, I Wayan Sudira menyatakan, PPDB yang berlangsung Juni lalu telah merugikan sekolah swasta di Gianyar.

Penerapan Peraturan Gubernur tentang PPDB dinilai keliru. Menurut Sudira, Pergub itu mencantumkan gelombang kedua PPDB untuk SMA/SMK, tapi kenyataannya, malah dijadikan dasar untuk menggiring siswa SMP swasta ke negeri.

“Pemerintah Gianyar keliru mengartikan Pergub. Pada Pergub terbaru itu tentang PPDB gelombang kedua bagi SMA dan SMK bukan SMP,” ujar Sudira.

Akibatnya, banyak siswa yang sudah terdaftar di SMP swasta “bermigrasi” ke SMP negeri. Sudira mencatat, ada 700-an siswa dari 21 SMP swasta pindah.

“Kalau di sekolah kami, kehilangan 66 siswa karena pindah ke sekolah negeri, dari awalnya 192 menjadi 126 siswa ,” keluhnya.

Selain menyalahkan Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Sudira menuding DPRD Gianyar ikut memicu migrasi siswa swasta ke negeri.

Pasalnya, DPRD sempat mendesak penambahan rombongan belajar (rombel) di sejumlah SMP negeri.

“Total sampai 700 lebih yang pindah dari swasta ke negeri. Ada sekolah swasta yang sampai tidak dapat siswa, seperti SMP Saraswati Sukawati. Ada juga SMP Tri Mandala Bedulu yang hanya dapat dua siswa,” ujarnya geleng-geleng.

Setelah menggalang dukungan, perhimpunan SMP swasta ini pun sepakat melaporkan masalah ini ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali di Denpasar.

“Kami sudah laporkan ke ORI pada 11 Juli. Dan pada 18 Juli, kami sudah dimintai keterangan ke ORI,” terangnya.

Tidak hanya melapor ke ORI, pihaknya sepakat untuk tidak ikut memeriahkan tujuh belasan yang semestinya dirayakan setiap tahun oleh pemerintah.

“Kami sepakat, tidak ikut kegiatan di Pemkab, kami hanya merayakan 17 Agustus di sekolah swasta masing-masing. Selain itu bagaimana kami merayakan kegiatan di pemkab, itu kan butuh dana, sementara siswa kami diambil,” ujarnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago