bertapa-di-tengah-hutan-mahaguru-aertrya-dituding-cemari-mata-air
RadarBali.com – Pasca di evakuasi dari tempat semedi, masyarakat Desa Tambakan, khususnya warga Dusun Sanglangki kelompok Padang Lumbung angkat bicara terkait keberadaan Maha Guru Aertrya Narayana, petapa asal Puri Kesiman yang melakukan tapa semedi di kawasan hutan negara, tepatnya di lereng perbukitan Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Ternyata, warga melalui petugas KRPH Provinsi Bali menganggap keberadaan sang Maha Guru sudah mencemari mata air bersih yang menjadi andalan keberlangsungan hidup ratusan warga setempat.
“Warga kami komplin. Selain tinggal tanpa izin, petapa itu juga telah mencemari sumber mata air bersih di Puncak Antab Sai,” terang Perbekel Tambakan, Nyoman Surama, Minggu (20/8) sore.
Menurutnya, pada saat petapa tinggal di hutan, mata air bersih di Puncak Antab Sai itulah yang digunakan untuk minum, juga mandi.
“Apa itu bukan pencemaran? Jadinya, warga kami secara tidak langsung mengonsumsi air bekas petapa,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, sang petapa sudah meninggalkan lokasi tersebut dan tidak lagi tinggal di kandang sapi milik Komang Awit di Dusun Sanglangki.
Menurut informasi yang beredar, Maha Guru melanjutkan tapa semedi di kawasan hutan Desa Pakisan.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…