Categories: Bali

Waduh…Terminal Kargo Negara Overload, Ini Penampakannya…

RadarBali.com – Terminal kargo yang dibangun Pemkab Jembrana untuk menampung kendaraan barang agar tidak parker sembarangan kendaraan ternyata tidak mampu menampung dalam jumlah banyak.

Terminal yang dibangun tahun 2007 dengan luas kurang dari satu hektare itu kini sudah overload dan harus diberlakukan pola buka tutup.

Saat ini terminal kargo di lingkungan Satria, Pendem, Negara itu sering kepenuhan kendaraan barang.

Padatnya kendaraan barang tersebut biaanya terjadi pada akhir pekan. Dimana banyak truk lintas Jawa-Bali berukuran besar yang pengemudinya warga seputaran Kota Negara memilih parkir disana untuk beristirahat.

Mereka memilih parkir di terminal kargo karena dengan membayar retribusi Rp 5 ribu kendaraanya aman.

Meski petugas Dinas Kehutanan Perhubungan dan Kelautan (KPK)berusaha mengatur puluhan truk parkir berhimpitan, namun tetap saja kekurangan tempat.

Apalagi arealnya semakin sempit karena dijadikan tempat penitipan kendaraan yang rusak akibat kecelakaan lalulintas atau kendaraan yang tidak laku dilelang.

Maksimal terminal kargo hanya mampu menampung 30 sampai 40 truk besar. Karena overload maka terminal kargo sering buka tutup dan truk yang tidak kebagian parkir terpaksa mencari kantong-kantong penampungan seperti SPBU dan dipinggir jalan.

”Kalau kepenuhan memang kami tutup,” ujar seorang petugas dinas KPK. Petugas jaga yang setiap shiftnya hanya dua orang tediri dari seorang PNS dan seorang Pegawai Kontrak masih beruntung karena sopir yang memarkir truknya bisa diajak kerjasamanya.

Jika sudah penuh dan ditutup maka sopir menitpkan kunci kepada mereka sehingga bias diatur.

“Kalau sudah penuh kami urai lagi mana yang akan keluar duluan kami pindahkan ke dideretan terluar,” ungkapya.

Sementara itu, Kepala Dinas KPK Pemkab Jembrana I Made Dwi Maharimbawa dikonfirmasi, Minggu (20/8) mengakui, kalau daya tampung kargo sangat terbatas.

Menurutnya, peruntukan terminal kargo itu harusnya hanya untuk aktifitas bongkar muat atau lansir. Namun kenyataanya menjadi tempat penitipan truk saat sopir beristirahat.

“Keberadaan bangunan seperti ruko di barat dan gedung ditengah-tengah terminal yang kini tidak berfungsi juga mempengaruhi minimnya daya tampung truk yang semakin padat. Karena luasnya tetap maka daya tampungnya tidak bias ditambah, kami berharap Terminal Barang Gilimanuk dan Terminal Penumpang Baluk nanti bisa menjadi tempat penampungan truk alternative,” ungkapnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago