Categories: Bali

Parah, Masyarakat Tunggu Sakit Dulu Baru Daftar Jadi Peserta JKN-KIS

RadarBali.com – Dari total jumlah penduduk Indonesia di tahun 2017, sekitar 180 juta jiwa atau lebih dari 70 persen telah mengikuti Program JKN-KIS di semester pertama 2017 ini.

Sayangnya untuk di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Klungkung yang meliputi Gianyar, Bangli, Klungkung dan Karangasem, baru sekitar 53,59 persen yang mengikuti Program JKN-KIS.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Klungkung, I Nengah Sutrisni, dalam jumpa persnya di Klungkung, Selasa (22/8) mengatakan, setiap tahunnya jumlah peserta JKN-KIS mengalami peningkatan.

Meski begitu, menurutnya jumlah peserta JKN-KIS di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Klungkung masih jauh dari target, yaitu baru sebanyak 854.712 jiwa atau sekitar 53,59 persen dari total jumlah penduduk mencapai 1.594.935 jiwa saja yang menjadi peserta Program JKN-KIS.

“Ini karena kecenderungannya masyarakat baru mengurus kepesertaan setelah menderita sakit. Dan ada yang menanti komitmen pemerintah untuk memasukan mereka sebagai peserta JKN-KIS yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah,” katanya.

Padahal, JKN-KIS ini merupakan program jaminan kesehatan yang mengusung sistem gotong-royong.

Sehingga di saat masih sehat, masyarakat diharapkan sudah menjadi peserta JKN-KIS. Itu sebabnya, bagi masyarakat yang baru mendaftarkan diri sebagai peserta, kartu JKN-KISnya kini baru bisa dimanfaatkan 14 hari setelah pendaftaran.

“Dengan harapan kebijakan ini membuat masyarakat telah mendaftar sebagai peserta JKN-KIS, saat sehat,” terangnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, untuk di semester pertama tahun 2017 ini, ada sebanyak 446.369 kali pemanfaatan JKN-KIS ini.

Dalam pemanfaatan tersebut, terdapat sebanyak 33.261 kasus penyakit katastropik yang ditanggung JKN-KIS di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Klungkung.

Seperti hipertensi, diabetes melitus, epilepsi, hepatitis, dan lupus. “Penyakit-penyakit katastropik kecenderungannya akan berlanjut seumur hidup mendapat penanganan. Andai saja masyarakat tidak menjadi peserta JKN-KIS, dan berobat sebagai pasien umum, ini akan menimbulkan warga miskin baru,” ungkapnya.

Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan BPJS Kesehatan agar masyarakat sadar akan pentingnya jaminan kesehatan.

Seperti melakukan sosialisasi, dan meningkatkan pelayanan, baik dalam mendaftar sebagai peserta maupun peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang diajak bekerja sama.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago