Categories: Bali

Ini Kata Korban Selamat Tragedi Tambang Batu Pilah Longsor, Ngeri…

RadarBali.com – Sebuah tambang batu pilah di Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, longsor sekitar pukul 15.00 sore kemarin.

Seorang pekerja tewas di tempat kejadian dan seorang lainnya berhasil diselamatkan dengan kondisi luka berat.

Peristiwa berawal ketika tiga orang pekerja tambang setempat, mencari batu pilah di areal tambang milik Komang Supariasa, warga Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung.

Mereka adalah Ketut Sutarsana, 50; Komang Kardiasa, 27; dan Nengah Bangkit, 50. Ketiganya berasal dari Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung.

Mereka mencari batu pilah di punggung perbukitan yang terdiri dari batu-batu berukuran besar. Mereka hanya menggunakan peralatan tradisional. Hanya bermodalkan pahat.

Pemahatan batu dipercayakan kepada Ketut Sutarsana dan Komang Kardiasa. Sedangkan Nengah Bangkit mengangkut batu pilah dari tambang ke lokasi penyimpanan di bawah bukit.

Ketiganya bekerja di tambang tersebut sejak setahun terakhir. Tambang disebut sudah beroperasi sejak lama.

Kedalaman tambang bahkan telah mencapai 15 meter, dengan lebar kurang lebih delapan meter.

Sekitar pukul 15.00 mendadak sebuah batu besar dengan ukuran diameter lima meter runtuh dari atas bukit dan menggelinding ke dalam tambang.

Diduga batu sudah berada dalam posisi labil. Akibat getaran alat pahat, batu menggelinding ke dalam tambang.

Naas saat itu dua orang pekerja, yakni Sutarsana dan Kardiasa tengah memahat batu mencari material batu pilah. Sedangkan Nengah Bangkit baru saja berjalan mengangkut material keluar tambang.

“Saya baru jalan tiga langkah, mendadak batu itu jatuh dan menimpa teman saya,” kata Nengah Bangkit, saksi mata di lokasi kejadian.

Seketika itu ia melemparkan batu yang hendak diangkut. Sosok pertama yang ia lihat adalah Ketut Sutarsana.

Tubuh Sutarsana dari dada ke bawah tertimpa batu. Saat itu kondisi Sutarsana sudah lemah dan diduga meninggal seketika.

Sedangkan tubuh rekannya yang lain, Komang Kardiasa tidak terlihat karena dalam posisi tertimbun. Tapi, Nengah Bangkit mendengar suara Kardiasa berteriak minta tolong.

Kardiasa juga sempat berteriak kalau dirinya masih hidup. “Waktu lihat Ketut, kondisinya sudah lemas. Saya juga waktu ikut lemas. Lalu Komang (Kardiasa) teriak ‘tulung-tulung tyang nu idup bli’. Langsung saya lari ke desa minta tolong. Saya tidak bisa apa-apa karena sendiri. Baru masyarakat dan petugas datang,” imbuhnya.

Tim gabungan dari Polsek Tejakula, TNI, BPBD Buleleng, bersama warga berusaha menyelamatkan Komang Kardiasa lebih dulu.

Setelah digali, posisi Komang Kardiasa akhirnya terlihat. Bagian paha ke bawah tertimpa batu. Beruntung posisi berada dalam rongga, sehingga batu raksasa tak sampai menimpa dirinya.

Evakuasi berlangsung cukup lama karena hanya menggunakan peralatan manual. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago