Categories: Bali

Tinggalkan Tanah Kelahiran untuk Mengungsi, Nenek Satu Abad Ditandu

RadarBali.com – Guncangan gempa yang cukup signifikan membuat warga di area terdampak letusan Gunung Api mengungsi.

Jumlahnya terus naik dari waktu ke waktu. Jika awal pekan lalu hanya 32 orang yang bersedia mengungsi, pantauan Jawa Pos Radar Bali, pengungsi di GOR Swecapura, Klungkung mulai membeludak.

Truk-truk dari arah Karangsem berdatangan ke Lapangan Swecapura Gelgel. Truk-truk tersebut membawa ratusan warga pengungsi beserta barang-barang mereka yang didominasi pakaian.

Tampak raut wajah para pengungsi yang didominasi lansia, ibu beserta balitanya itu kelelahan setelah turun dari truk yang mengakutnya.

Saking kelelahannya, salah seorang nenek akhirnya merebahkan diri di lantai depan GOR SwecaPura. Yang karena tidak berdaya untuk berjalan masuk ke GOR, nenek itu kemudian dibopong masuk ke GOR oleh pihak BPBD dan TNI.

Selain itu, ada pula sejumlah nenek-nenek yang akhirnya menangis. Menangisnya mereka bukan karena harus meninggalkan harta dan binatang peliharaannya yang masih tertinggal di rumah, namun karena merasa berat harus meninggalkan tanah kelahirannya.

“Iya, nangis karena harus meninggalkan tanah kelahiran,” saht seorang warga. Ikut diungsikan seorang nenek, Ni Ketut Kenyeg yang usianya hampir satu abad atau sekitar 95 tahun.

Karena lumpuh akibat rematik yang diderita, oleh tim, sang nenek akhirnya dievakuasi ke dalam GOR Swecapura menggunakan tandu.

Menurut salah seorang keponakan Kenyeg, I Wayan Dharma Yasa menuturkan, dia dan sejumlah keluarganya termasuk Kenyeg tinggal di Desa Sebudi tepatnya di kaki Gunung Agung.

Meski sudah berstatus Siaga dan diwajibkan untuk mengungsi, pada saat itu dia dan keluarganya masih tetap bertahan karena situasi pada saat itu dirasanya masih aman.

“Gempa-gempanya sih tidak terlau membuat was-was. Tapi karena ada awan yang katanya mengandung racun, akhirnya saya memutuskan untuk mengungsi. Anak saya juga hidungnya mampat-mampat, selain itu suhunya sangat panas,” katanya.

Dengan memutuskan untuk mengungsi, dia mengaku meninggalkan puluhan binatang peliharaannya. Seperti tiga ekor sapi dan 50 ekor ayam.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago