Categories: Bali

Kasihan! Diguyur Hujan Deras, Tenda Jebol, Pengungsi Kebanjiran

RadarBali.com – Wajah lelah terlihat dari muka Ngurah Artawa, 40, asal Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, saat ditemui di tenda pengungsiannya yang berada Lapangan Swecapura, Klungkung, Selasa (26/9).

Pasalnya pada hari Senin (25/9) sekitar pukul 23.00, tenda yang dia tempati bersama 24 orang warga Desa Muncan lainnya itu diguyur hujan dan air hujan membasahi tenda beserta barang yang ada di dalamnya.

Wajar saja, terpal yang digunakan para pengungsi sebagai alas tidur, berada di atas tanah tanpa ada kayu atau batu yang menunjang terpal dari tanah sehingga air hujan mudah masuk.

Selain itu air hujan juga menetes dari sela-sela tenda. Alhasil, dia dan seluruh warga yang lainnya tidak bisa beristirahat dengan tenang dan begadang hingga pagi hari.

“Ini sudah terjadi dua hari belakangan ini. Jadi saya tidak bisa tidur. Dari malam sampai pagi berjongkok di tenda,” katanya.

Melihat kondisi yang terjadi terus-menerus itu, warga-warga yang mengungsi di tenda-tenda akhirnya membuat got kecil dengan harapan air hujan tidak masuk ke dalam tenda.

“Tadi pagi (kemarin) sekitar pukul 07.00 saya dan pengungsi lainnya buat got sendiri. Biar airnya tidak masuk sampai tenda,” tandas ayah empat orang anak itu.

Hal senada juga diungkapkan Nengah Sari, warga Desa Muncan. Dikatakannya, sudah dua hari belakangan hujan turun saat malam hari dan membasahi tendanya.

Namun berbeda dengan Ngurah Artawa yang kekeh bertahan di tenda pengungsian, Nengah Sari memilih beristirahat di SMP Negeri 3 Semarapura untuk sementara waktu sampai hujan reda dan tendanya kering.

“Iya, saya ke sekolah diantar bapak-bapak petugas karena saat itu gelap. Saya numpang berteduh saja di sekolah,” tandasnya.

Terkait kondisi tersebut, Bupati Kabupaten Klungkung, I Nyoman Suwirta mengaku sudah mengetahuinya.

Bahkan pukul 02.15 kemarin, dia mendatangi pengungsi yang berada di tenda-tenda dan merayu mereka untuk berpindah ke GOR Swecapura.

“Mereka tidak ada yang mau pindah, jadi saya rayu-rayu biar mau. Apalagi anak-anaknya sudah nangis teriak-teriak seperti bencana sudah datang. Setelah saya rayu-rayu terus, akhirnya dia mau mengungsi. Mungkin karena mereka sudah nyaman di sana,” kata Bupati asal Nusa Ceningan itu.

Untuk mengantisipasi terjadi hal serupa saat hujan, pihaknya mengaku sudah mengungsikan beberapa orang pengungsi ke banjar-banjar.

Dan, direncanakan, seluruh warga yang mengungsi dalam tenda akan dievaluasi ke GOR Swecapura

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago