duh-logistik-di-buleleng-minim-pengungsi-tidur-beralas-tanah
RadarBali.com – Sejumlah kamp pengungsian di Kabupaten Buleleng, mulai mengeluhkan minimnya logistik.
Bukan kekurangan sembako, namun logistik lain seperti tenda, selimut, dan alas tidur. Banyak kamp-kamp pengungsian yang didirikan secara mandiri oleh para pengungsi.
Ironisnya mereka tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk membuat perkemahan. Salah satunya ada di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan.
Sebanyak 67 orang warga dari Banjar Dinas Batugiling, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, membangun kamp pengungsian secara mandiri.
Mereka menempati areal perkebunan jati seluas enam hektare yang dimiliki warga bernama Nyoman Ariasa.
Fasilitas di kamp ini sangat minim. Mereka hanya dilindungi dengan selembar terpal. Tidak ada dinding pembatas. Alasnya pun mengenakan terpal seadanya.
Kasur hanya digunakan oleh pengungsi yang memiliki bayi. Di kebun itu, para pengungsi juga mengungsikan ternak mereka seperti babi dan sapi.
Bahkan untuk sapi saja, para pengungsi ini membawa lebih dari 60 ekor ternak. Salah seorang pengungsi, Nyoman Wage, 39, mengaku sudah mengungsi di kebun itu selama sepekan terakhir.
Para pengungsi masih memiliki ikatan keluarga. Sejauh ini, relatif tidak ada keluhan di pengungsian. Hanya saja, fasilitas kamar mandi bisa dibilang jauh dari kata layak.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…