Categories: Bali

Pilkel Serentak, Dua Calon Petahana Tumbang

RadarBali.com  – Dua orang calon petahana pada Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak di Kabupaten Buleleng, tumbang.

Selain itu ada tiga calon petahana yang mampu bertahan dan melenggang kembali menjadi perbekel. Dua calon petahana itu adalah Made Suteja dan Made Arka.

Made Suteja bertarung meraih kursi Perbekel Dencarik. Sementara Made Arka mengincar posisi Perbekel Tukadmungga.

Kemarin (27/9), di Buleleng memang dilangsungkan Pilkel serentak. Tercatat ada sebelas desa yang melangsungkan pilkel.

Sebelas desa itu adalah Bondalem, Sembiran, Sangsit, Tukadmungga, Sidetapa, Dencarik, Sepang Kelod, Pangkung Paruk, Tukadsumaga, Musi, dan Banyupoh.

Pilkel di Buleleng sendiri melibatkan 53.979 orang pemilih, diselenggarakan pada 103 tempat pemungutan suara (TPS), dengan 40 orang calon perbekel.

Biaya yang dihabiskan mencapai Rp 495 juta. Dari hasil penghitungan cepat, diketahui ada dua calon petahan yang tumbang.

Di Desa Dencarik, Made Suteja yang juga Ketua Forkum Perbekel Lurah Buleleng, tumbang. Ia akan digantikan Putu Budiasa yang meraih 1.479 suara. Suteja sendiri hanya mengumpulkan 477 suara.

Calon lainnya ialah Made Arka. Arka yang dulunya Perbekel Tukadmungga, tumbang dengan perolehan 302 suara. Suksesi di Desa Tukadmungga dimenangkan I Putu Madia dengan perolehan 825 suara.

Selain itu ada tiga calon petahan yang masih perkasa. Mereka adalah Perbekel Sangsit Putu Arya Suyasa dengan perolehan 1.875 suara, Perbekel Pangkungparuk Ketut Sudiarsana dengan perolehan 2.866 suara, serta Perbekel Tukadsumaga I Made Gelgel dengan perolehan 2.128 suara.

Desa-desa lainnya dimenangkan oleh Gede Ngurah Sadu Adnyana (Desa Bondalem) dengan 1.410 suara, I Nengah Sariada (Desa Sembiran) dengan 1.254 suara, Ketut Budiasa (Desa Sidetapa) dengan 1.629 suara, Ketut Ngurah (Desa Sepang Kelod) dengan 924 suara, Nyoman Arya Swabawa (Desa Musi) dengan 822 suara, serta Ketut Bijaksana (Desa Banyupoh) dengan 966 suara.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng, Gede Sandiyasa menjelaskan, pelaksanaan pilkel serentak di Kabupaten Buleleng berjalan relatif aman.

Pihaknya telah memetakan desa-desa yang masuk zona rawan. Meski masuk dalam zona rawan, beberapa desa terbukti bisa menyelenggarakan Pilkel dengan lancar.

Sandhiyasa tak menampik ada beberapa keluhan mengenai Pilkel, terutama pemilih pemula yang tak bisa ikut menyalurkan hak pilihnya.

Untuk hal ini, Sandhiyasa tak bisa berbuat banyak. Penyebabnya tidak ada regulasi yang mengharuskan meliburkan siswa.

“Tidak ada regulasi yang mengharuskan meliburkan siswa. Beda dengan Pilpres, Pileg, dan Pilkada yang diatur Undang-Undang Pemilu. Tapi secara umum, dari hasil pantauan kami, semua berjalan dengan lancar,” kata Sandhiyasa.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago