gas-terus-keluar-perlahan-lewat-rekahan-pvmbg-potensi-letusan-kecil
RadarBali.com – Kasubbid Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana mengatakan, magma di dalam perut Gunung Agung hingga saat ini terus berusaha naik menuju permukaan.
Menurut penyandang gelar doktor jebolan salah satu universitasi di Belgia itu, energi magma berasal dari gas magmatik.
Nah, gas magmatik yang mendorong magma tersebut sepekan terakhir sudah berhasil menelusup naik ke permukaan melalui rekahan areal panas.
Secara perlahan gas keluar ke atas kawah gunung setinggi 3.142 mdpl itu. Ditegaskan Devy, jika gas tersebut terus keluar perlahan lewat rekahan maka potensi meletus kecil.
Namun, jika dorongan dari bawah tetap kuat, maka Gunung Agung bisa meletus. “Gas magmatik dari magma yang menetukan letusan. Kalau gas terus terakumulasi tekanan tinggi bisa meletus, kalau keluar perlahan tidak jadi meletus,” urainya.
Dia mengibaratkan asap (uap) yang keluar ke permukaan seperti orang sedang memasak. Munculnya uap karena suhu di bawah panas.
Pertanyaannya kemudian, seberapa lama lapisan batuan permukaan kawah bisa bertahan?
“Tidak bisa ditentukan lapisan batuan permukaan berapal lama bertahan. Tidak ada alat yang bisa mengukur seberapa kuat. Kalau ada alatnya kami sudah beli,” seloroh pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…