Categories: Bali

Gubernur Pastika: Info Gunung Agung Penting Bagi Masyarakat Dunia

RadarBali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

Didampingi oleh Kepala  Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, kemarin Pastika melakukan pengamatan Pos Pantau Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem.

Dalam keterangan pers usai memantau melalui seismograf dan Tiltmeter di ruang monitor, Pastika menyebut status awas masih melekat pada Gunung Agung meski terjadi penurunan intensitas gempa.

Dijelaskannya peralatan yang ada semakin diperkuat dan titik titik monitor diperbanyak sehingga informasi yang diperoleh akan semakin akurat.

“Informasi perkembangan Gunung Agung ini penting sekali, tidak hanya bagi masyarakat di sini, tapi juga bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Untuk itu informasinya harus akurat dan jelas, “imbuhnya.

Pastika yang didampingi oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani menegaskan, meskipun terjadi peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Bali ini, namun belum berimbas pada sektor pariwisata. 

Dikatakannya pariwisata Bali masih aman. Pasalnya letak beberapa destinasi wisata unggulan seperti Ubud, Nusa Dua, dan Kuta jauh dari lokasi Gunung Agung. Oleh karena itu wisatawan diminta tak khawatir.

Pada bagian lain, Pastika mengingatkan status awas ini harus dicamkan dengan baik oleh masyarakat di 28 desa yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB).

Dengan kata lain harus tetap mengungsi. Sebaliknya, warga desa di luar wilayah KRB dipersilakan  kembali ke desanya.

“Saya tegaskan lagi warga desa di wilayah KRB harus mengungsi, sedangkan di luar KRB silahkan kembali ke desanya untuk beraktivitas normal. Tapi kalau mau tetap tinggal di pengungsian silahkan, tidak ada paksaan untuk kembali ke desa, “tuturnya.

Orang nomor satu di Bali ini juga mengklaim pemerintah telah siap dengan segala kemungkinan terburuk termasuk jika Gunung Agung meletus.

Baik dari segi  penganggaran, penyediaan logistik, kesehatan serta pendidikan  bagi para pengungsi . “Kita siap untuk kemungkinan terburuk. Desa yang masuk dalam zona merah sudah kosong, ” pungkasnya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PVMBG per tanggal 1 Oktober dari pukul 00:00-23:59 telah terjadi gempa terasa skala II sebanyak 32 kali gempa, tektonik lokal sebanyak 587 kali gempa dan vulkanik dalam sebanyak 306 kali gempa.

Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu

di dalam area kawah gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 km dari kawah puncak gunung agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara -Timur laut dan Tenggara – Selatan Barat Daya sejauh 12 km. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago