sd-di-tembok-kelebihan-siswa-bangku-kurang-terpaksa-double-shift
RadarBali.com – Sekolah-sekolah di wilayah Desa Tembok, yang menerima para pengungsi kini mulai kelebihan siswa.
Dampaknya proses belajar mengajar, menjadi tidak efektif. Sejumlah sekolah kini mulai menerapkan sistem double shift, untuk mengakali kondisi tersebut.
Contohnya di SDN 2 Tembok. Sekolah yang ada di ujung timur Kabupaten Buleleng ini, menerima seratusan siswa dari kalangan pengungsi.
Hingga Senin (2/10) pagi, jumlah siswa titipan di sekolah ini mencapai 165 orang. Siswa titipan sudah menjalani proses belajar mengajar sejak pekan lalu.
Mereka ditampung pada semua ruang kelas yang tersedia. Bergabung dengan siswa-siswa yang sejak awal memang menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
Hanya saja, proses belajar pekan lalu tidak bisa berjalan dengan efektif. Penyebabnya siswa terlalu banyak.
Guru tidak bisa memberikan penjelasan dengan maksimal. Demikian pula sebaliknya, siswa tidak bisa mendengar materi dengan baik.
Ditambah lagi, fasilitas kurang memadai. Dampaknya, siswa tidak bisa duduk di bangku, bahkan ke lantai.
“Evaluasi kami, proses belajar tidak bisa berjalan efektif. Akhirnya kami putuskan jadi double shift saja. Pagi untuk siswa kami di sini. Siang untuk siswa-siswa titipan, yang kebetulan mengungsi di sini,” kata Kepala SDN 2 Tembok, I Made Suarna.
Selain itu, jumlah siswa titipan juga terlalu banyak. Siswa di SDN 2 Tembok, tercatat hanya 111 orang siswa saja. Sedangkan siswa titipan, mencapai 165 orang.
Konsekuensinya, akan terjadi kekurangan fasilitas berupa bangku. Siswa pun diarahkan duduk bertiga pada satu bangku.
“Sifatnya kebijakan sementara. Kami fokus pada penyelamatan siswa dulu. Kalau masalah administrasi, kami menunggu kebijakan dari Dinas Pendidikan dulu,” imbuh Suarna.
Disinggung soal tenaga pendidik, Suarna mengaku akan memaksimalkan potensi yang ada. SDN 2 Tembok tercatat memiliki sembilan orang tenaga pendidik, yang terdiri dari enam orang guru kelas, dua orang guru mata pelajaran, serta seorang kepala sekolah.
Selain itu ada beberapa guru yang bermukim di pengungsian, yang mengajukan diri mengajar di sekolah tersebut.
“Beberapa kepala sekolah dari Karangasem ada yang menghubungi kami, bilang mau menugaskan gurunya di sini untuk sementara. Secara resmi, kami ya menunggu saja seperti apa petunjuk dari Dinas Pendidikan,” tegasnya
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…