Categories: Bali

Stok Logistik Posko Induk Tejakula Menipis, Hanya Tersisa Beras

RadarBali.com – Stok makanan bagi para pengungsi Gunung Agung, kini mulai menipis. Kini stok makanan yang dinyatakan dalam kondisi aman di Posko Induk Logistik Tejakula, hanya beras.

Itu pun karena mendapat pasokan secara kontinu dari Kementerian Sosial. Sebenarnya kondisi pasokan logistik berupa beras di posko induk relatif aman.

Masalah justru terjadi pada logistik non beras. Sebut saja telur, sarden, mie instan, serta sayur mayur. Dari hari ke hari, pasokan semakin menipis.

Bahkan stok telur, kini benar-benar habis. Padahal beberapa pekan lalu suplai logistik ini terbilang melimpah.

Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang mengakui kondisi tersebut. Menurutnya beberapa pasokan logistik sudah tandas beberapa hari lalu.

Terutama stok telur yang paling sering diminta pengungsi. Telur misalnya, kini hanya tersisa 29 krat. Sementara dus, tersisa tujuh dus lagi.

Selama ini pasokan itu hanya mengandalkan bantuan dari donatur. “Telur, sayur, dan bumbu dapur itu sudah tipis. Suplai logistik seperti itu kan hanya mengandalkan donatur saja. Kalau beras, aman. Karena dibantu Kementerian Sosial,” kata Gede Komang.

Ia pun maklum jika kondisi pasokan itu semakin menipis. Lantaran kini tak setiap hari ada orang yang bisa menyalurkan sumbangan ke pos logistik.

Meski demikian ia tetap mengupayakan bantuan kepada para donatur dan sejumlah komunitas yang bekerjasama dengan Dinas Sosial Buleleng.

Selain itu Dinsos Buleleng juga akan mengajukan bantuan permakanan kepada Kementerian Sosial.

“Kami akan usulkan ke Kemensos. Dari donatur juga tetap kami upayakan. Sekarang memang intensitas yang nyumbang menurun. Wajar juga, tidak mungkin setiap hari orang bisa nyumbang,” imbuhnya.

Asal tahu saja, ketika awal gelombang pengungsi, jumlah donatur yang menyalurkan bantuan ke posko pengungsian, mencapai lebih dari 50 donatur per hari.

Apalagi pada akhir pekan, jumlah donatur mengular dari pagi hingga malam hari. Kini jumlah donatur hanya berkisar antara dua sampai tiga kelompok per hari.

Hal itu pun mempengaruhi kondisi logistik non beras di posko induk.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago