Categories: Bali

Insiden Kali Kedua, Nelayan Ancam Hadang dan Lempar Bom Molotov

RadarBali.com – Kasus kecelakaan laut antara perahu nelayan dan kapal tanker kembali terjadi.

Sabtu (25/11) dini hari kemarin, perahu nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, ditabrak kapal tanker yang melintas di Selat Bali.

Beruntung dua nelayan dalam perahu selamat. Namun, perahu nelayan rusak parah dan peralatan melaut tenggelam ke dasar laut.

Menurut Muhammad Asrin,48, pemilik perahu, kapal tanker yang menabrak datang secara tiba-tiba. Tidak ada peringatan dengan bel atau lampu penerangan.

Asrin hanya melihat kapal yang menabrak hanya terlihat ada penerangan pada bagian atas kapal atau tempat nakhoda kapal.

Sedangkan perahu yang diberi nama Columbus tersebut saat ditabrak, memiliki 8 lampu penerangan 80 watt dan 1 lampu 250 watt dalam kondisi menyala.

Jadi, menurutnya sangat aneh jika tidak terlihat oleh kapal yang menabrak. Kecelakaan yang dialami Asrin adalah kasus yang kali kedua dalam dua tahun terakhir.

Tahun 2016 lalu, perahu nelayan juga ditabrak kapal tanker dan hingga saat ini nelayannya hilang. Karena itu, para nelayan Pengambengan mengancam akan melakukan tindakan jika aparat berwenang tidak melakukan tindakan tegas.

“Kami bisa saja main hakim sendiri dengan menghadang kapal-kapal yang lewat dan melempar dengan bom molotov.

Tapi kami juga berpikir dampaknya, pasti lebih rumit lagi karena kami hanya nelayan kecil, lawannya perusahaan besar,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa mengatakan, nelayan yang mengalami kecelakaan di laut kalau memiliki kartu nelayan akan mendapatkan asuransi.

Namun, untuk barang-barang yang hilang tidak bisa diberi bantuan. “Yang dapat bantuan berupa asuransi nelayan kalau sarana termasuk kelengkapan alat tidak,” jelasnya.

Kasatpol Air Polres Jembrana Iptu Edy Waluyo mengatakan, pihaknya mengimbau nelayan agar selalu waspada dalam melaut untuk memperhatikan cuaca dan faktor alam arus dan ombak laut.

Juga memperhatikan area aman dalam melaut.” Kita sampaikan setiap kegiatan sambang pesisir baik oleh Bhabinkamtibmas Polair maupun anggota Polair,” jelasnya.

Informasi yang diterima Satpolair Polres Jembrana dari Syahbandar, rata-rata kapal tanker melintas pada tengah malam dan waktu melintas tidak pasti.

Nakhoda kapal tanker juga tidak pernah melapor kepada pihak Syahbandar Gilimanuk. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago