Categories: Bali

Apes…Ditinggal Sembahyang, Rumah Digasak Dagang Sayur

RadarBali.com – Sebagai langanan Ni Ketut Kartini, 48, tidak menaruh curiga terhadap, PEP,41 seorang pedagang sayur.

Karena itu, ketika pedagang sayur keliling, asal Desa Braja Harjosari, Lampung Timur, Lampung, itu datang, Kartini membiarkan saja masuk ke rumah.

Namun, peluang itu dijadikan PEP untuk mengasak perhiasan emas milik warga banjar Yehkuning, Pulukan, Pekutatan itu.

Pencurian yang dilakukan PEP itu berawal saat dia datang membawa sayur ke rumah Kartini. Karena merasa sudah kenal dan menjadi langganan, Kartini tidak curiga dan meninggalkan PEP sembahyang ke belakang rumahnya.

Korban membiarkan pintu rumahnya tidak terkunci. Baru setelah selesai sembahyang, Kartini kaget melihat cincin emas berhiaskan permata warna putih dengan berat 3 gram,

5 pasang sumpel emas dengan total berat 14 gram, sebuah gelang emas berbentuk naga seberat 5 gram, sebuah bandul berbentuk logam kuno dengan berat 3 gram,

sepasang anting seberat 3 gram, sebuah HP merk Advance warna hitam, satu lembar uang dolar Amerika dengan nilai 1 dolar dan uang Rp 5 juta amblas.

Kemudian Kartini yang mengalami kerugian Rp.14, juta dan curiga kalau pelakunya PEP melapor ke Polsek Pekutatan.

“Setelah dilakuka penyelidikan, PEP kemudian ditangkap,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai,Selasa (27/11).  

 Setelah tertangkap, dari tangan PEP didapat sisa barang bukti diantaranya sepasang sumpel, sepasang anting-anting, 6 buah mutiara,

sepasang sumpel, sebuah gelang berbentuk naga dan selembar uang dolar Amerika dengan besaran 1 dolar.

“Barang buktinya disembunyikan pelaku dengan cara ditanam di belakang kandang ayam dengan dibungkus kantong plastik hitam,” ujarnya.

Atas perbuatanya PEP  dijerat dengan Pasal 362 KUHP dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Sementara itu PEP mengaku lahir di Lampung Timur dan orang tuanya berasal dari Bali yang transmigrasi saat Gunung Agung meletus tahun 1963.

Sebelum ke Pulukan dia pernah beberapa bulan tinggal dan bekerja di Denpasar, namun penghasilanya tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.

Uang Rp 5 juta yang dicuri sebagian sudah digunakan untuk membayar kamar kos selama satu tahun.

Sementara sebagian perhiasan dijual di Denpasar.”Saya mencuri karena kepepet membayar yang kos,” ujarnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: curi emas

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago