Categories: Bali

Aktivitas Naik Turun, PVMBG Ingatkan Bahaya Terjangan Lahar

RadarBali.com – Pantauan Jawa Pos Radar Bali dari Desa Duda, selatan Gunung Agung, hingga pukul 18.30, terlihat asap putih mengepul dari kawah.

Asap putih bersih bertekanan sedang berwarna putih kelabu, bagian bawahnya kemerah-merahan. Asap membumbung setinggi 2.000 meter ke udara.

Setelah di udara asap mengumpul beberapa saat lantas pecah menyebar ke arah  timur dan timur laut.

Dibandingkan erupsi lima hari sebelumnya, awan yang muncul kemarin berbeda.

Jika sebelumnya asap berwarna cokelat pekat dan kelabu setinggi 3.000 – 4.000 meter, asap kemarin lepih tipis. Sempat muncul kemudian hilang dan muncul lagi. Ini seperti menjadi fenomena baru.

Sementara Kamis dini hari pukul 01.00, pantauan Jawa Pos Radar Bali dari wilayah Pantai Amed, terlihat jelas asap warna kelabu kemerah-merahan menyembur ke udara setinggi 1.500 meter.

Fenomena tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan warga Amed. Mereka rela begadang demi melihat semburan asap vulkanik.

Saat malam hari asap yang keluar dari kawah memang lebih eksotis saat malam hari. Pemandangan semakin menarik karena dipadu bintang-bintang dan lampu-lampu rumah di pesisir dan lereng gunung. 

Kepala PVMBG Kasbani membenarkan, ancaman lahar bakal semakin sering terjadi. Ini karena material erupsi beberapa hari yang mengendap di wilayah lereng larut dibawa air hujan.

Semakin lebat hujan yang turun, maka semakin besar aliran laharnya. “Warga yang ada di bantaran sungai agar waspada,” kata Kasbani.

Pria berkumis tebal itu juga mengingatkan warga, terutama warga yang ada di radius 8 – 10 km, tidak terlena dengan situasi Gunung Agung saat ini.

Meski aktivitas Gunung Agung naik dan turun, namun aktivitas vulkanik masih sangat tinggi. Bahkan, dasar kawah sudah mulai dipenuhi aliran lava.

Sebagian magma dari dalam perut gunung sudah mulai mencapai permukaan. “Seperti mangkok, kawah mulai terisi. Tapi, isinya belum penuh. Baru dasar-dasarnya saja,” jelasnya.

Ditegaskan, kawah bisa dipenuhi lava jika suplai dari dalam perut bumi terus menerus dalam jumlah besar. Setelah kawah penuh bisa meleleh menjadi lahar panas atau lahar dingin.

“Jadi erupsi bisa terjadi kapan saja. Hendaknya warga mengindahkan imbauan kami menjauhi zona bahaya,” imbaunya.

Tingginya aktivitas vulkanik itu juga bisa dilihat dari masih tinggi dan rapatnya gempa tremor overschale.

Data yang dirangkum Jaw Pos Radar Bali  dari pukul 24.00 – 18.00, terjadi gempa vulkanik dangkal: 17 kali, vulkanik dalam: 4, tektonik jauh: 2, tremor terus menerus (overschale): 3 kali.(

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago