mati-terjaring-nelayan-lumba-lumba-itu-diawetkan-untuk-penelitian
SINGARAJA – Warga yang berada di sekitar Pantai Penimbangan, Singaraja, Sabtu siang (9/12) kemarin, digegerkan dengan penemuan seekor lumba-lumba yang hanyut dalam keadaan sudah mati.
Hal ini pun pertama kalinya terjadi di Pantai Penimbangan. Diduga, hewan mamalia tersebut mati karena ulah manusia yang melakukan aktivitas menjaring ikan.
“Saat ditemukan memang sudah dalam keadaan mati. Jarak penemuannya sekitar 100 meter dari bibir pantai,” ungkap seorang penyelam, Gede Wiadnyana.
Diketahui lumba-lumba tersebut berjenis kelamin betina dengan umur 2 sampai 3 tahun dan bertanya kurang lebih 7 kilogram.
Peneliti dari jurusan Perikanan dan Kelautan Undiksha, Gede Iwan Setyawan mengatakan, lumba-lumba berjenis bottlenose dolphin (Tursiops truncates) memang hidup di perairan Buleleng.
“Kami lakukan pembedahan. Hasilnya, terlihat ada banyak air di dalam lambung lumba-lumba ini,” ungkap Gede Wiadnyana.
Diduga, lumba-lumba itu mati dalam rentan waktu yang tak terlalu lama. “Kami juga temukan ada luka di bagian moncongnya.
Kami menduga, ini karena faktor manusia. Mungkin kena jaring saat melaut, sehingga membuat lumba-lumba ini tenggelam dan mati,” tuturnya.
Menurut rencana, lumba-lumba itu akan dibawa ke kampus Undiksha untuk kepentingan penelitian. “Rencananya kami awetkan,” bebernya.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…