Categories: Bali

Bupati Karangasem Siap Bangun Shelter Pengungsi Gunung Agung

AMLAPURA – Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri  terus berupaya memberikan pelayanan kepada pengungsi Gunung Agung.

Disela sela peluncuran Radio Komunikasi Bebasis Masyarakat di Posko Pasebaya Gunung Agung, Desa Duda Timur, Mas Sumatri mengatakan akan menyiapkan shelter untuk pengungsi Karangasem.

Hanya saja selter tersebut baru akan digarap jika ada permintaan dari masyarakat atau pengungsi. Semantara itu, saat ini juga sudah dibagun beberapa selter.

Di antaranya di Desa Pakraman Asak. Rencana juga dibangun di Desa Bungaya dan Desa Seraya. Bahkan untuk pengungsi Gunung Agung yang selama ini mengungsi di luar Karangasem kalau mau pulang ke Karangasem juga akan disiapkan selter.

Pihaknya meminta masyarakat atau pengungsi yang memerlukan agar mengajukan. Sehingga pemerintah bisa mencarikan tempat dan untuk berapa KK.

Nantinya akan disesuaikan dengan luas lahan yang ada. Selter yang dibagun tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas seperti MCK, air dan listrik. “Jika ada yang minta kami akan siapkan,” ujarnya.

Untuk itu Pemkab Karangasem juga tengah mendata tanah Negara yang ada di Karangasem yang nantinya bisa dipergunakan untuk pembaungan selter untuk menampung penngungsi.

Selaian itu tanah milik Desa adat juga diupayakan untuk bisa dipergunakan untuk keperluan kemanusiaan.

Karena itu pihaknya akan berkordinasi juga dengan Desa ada di Karangasem yang memiliki lahan kosong untuk bisa dibagun selter atau penampungan untuk pengungsi.

Ditanya berapa anggaran yang dibutuhkan? Bupati mengakui anggaran akan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan.

Yang jelas pembagunan nanti akan dilakukan secara bersama sama dan gotong royong. “Pengungsi yang punya bamboo agar di sumbangkan dan nantinya dikerjakan bersama sama,” bebernya.

Shelter ini disiapkan untuk jangka panjang ketimbamng menggunakan Balai Banjar yang tak bisa menampung orang jumlah sangat banyak.

Sementara itu Sekretaris Pesebaya Gunung Agung, Wayan Suara Arsana mengakui sempat ada keluhan dari beberapa pengungsi merasa tidak enak tinggal di balai banjar terlalu lama.

Terlebih lagi bulan Maret mendatang mulai banyak kegiatan adat di beberapa banjar. Seperti persiapan Nyepi di antaranya untuk membuat ogoh ogoh dan yang lainya.

 “Secara langsung belum ada banjar yang keberatan, namun ada selentingan warga banjar yang mengatakan dan berbicara secara lisan dengan pengungsi,” ujarnya.

Untuk itu, menurut Suara, pemerintah memang perlu mencarikan solusi salah satunya dengan pembuatan shelter. Shelter sendiri nantinya agar dibuat di lokasi yang zona aman diluar KRB. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago