Categories: Bali

Radius Bahaya Dipersempit, Warga Lereng Gunung Agung Kritisi PVMBG

AMLAPURA – Penetapan radius bahaya Gunung Agung yang awalnya 8 sampai 10 km dan sekarang hanya 6 kilometer dipertanyakan kalangan.

Warga sekitar Kawasan Rawan Bencana (KRB) curiga kalau langkah tersebut hanya untuk mengamankan kepentingan pariwisata Bali.

“Dulu waktu level III saja radius masih lebih jauh, kenapa sekarang malah dipersempit padahal Gunung Agung terus mengeluarkan asap cukup tebal,” ujar Komang Eka Semaraputra, warga Dusun Perangsari, Desa Duda Utara, Selat.

Eka sendiri berada di radius 9 km dari puncak Gunung Agung. Tidak itu saja beberapa warga masyarakat juga mempertanyakan keputusan pemerintah merilis zona aman yang tereduksi sekian kilometer.

Masyarakat menduga kalau telah terjadi intervensi oleh pemerintah demi pariwisata Bali yang sempoyongan diterpa erupsi Gunung Agung.

Sesban Geologi Antonius Raddomo Purbo mengatakan, radius bahaya ditetapkan berjarak 6 km turun dari 10 km, murni karena berdasar kajian.

“Dilihat dari beberapa peralatan serta pengamatan dan perhitungan teknis vulkanologi saat ini resiko yang ditimbulkan masih berupa abu, tidak lebih,” papar Purbo.

Diakui, masih ada getaran di Gunung Agung hingga saat ini. Hal ini menurut Purbo karena ada dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, akan terjadi letusan besar. Kedua, tidak ada letusan. Karena itu pihak PVMBG mengambil resiko terendah dengan menyatakan Gunung Agung dalam kondisi awas.

Untuk diketahui Gunuang Agung terakhir meletus sekitar 50 tahun lalu. Untuk menggedor jalur magma perlu tenaga yang sangat besar.

Karena jalur magma sebelumnya sudah membatu karena diam dalam jangka waktu cukup lama. Dilihat dari trend sejak 19 Nipember 2017 memang ada penurunan.

Padahal, sebelumnya sempat ada tekanan dari 25 juta meter kubik magma. Dimana saat itu terjadi pengelembungan sehingga terjadi gempa terus menerus.

Sementara itu, menurut Kepala BNPB Willem Rampangeli dengan ditetapkan radius 6 km sekarang ini ada 10 desa yang harus di ungsikan. 

Diakui sekarang ini ada sekitar 21 ribu warga diluar radius tersebut bisa pulang atau kembali ke kampungnya.

Dengan masih ditetapkan leval awas sekalipun radius 6 km kesiap siagaan masih tetap di berlakukan. Early Warning Sistem menurut Wilem akan ditata kembali agar lebih siap. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago