Categories: Bali

Korban Rabies Berjatuhan, Anjing Liar Mulai Dieliminasi

TEJAKULA – Puluhan anjing liar di Desa Tejakula, mulai dieliminasi sejak kemarin (9/2). Langkah eliminasi terpaksa dilakukan, karena anjing-anjing liar di Desa Tejakula diduga menyebarkan virus rabies.

Dampaknya seorang warga dinyatakan meninggal dunia dengan status suspect rabies. Langkah eliminasi dilakukan di 10 banjar dinas yang ada di Desa Tejakula.

Eliminasi menyasar anjing-anjing yang liar. Terutama anjing-anjing yang tidak mengenakan kalung berwarna ungu – kalung tanda anjing sudah mendapat vaksin rabies.

Selain melakukan eliminasi, tim juga melakukan vaksinasi pada anjing-anjing warga yang sempat luput dari kegiatan vaksinasi, pada medio 2017 lalu.

Anjing-anjing yang luput dari vaksinasi itu anjing yang baru lahir. Usianya berkisar tiga sampai lima bulan.

Total ada 15 orang yang dikerahkan melakukan eleminasi dan vaksinasi. Belasan orang itu terdiri dari tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali, serta Dinas Pertanian Buleleng.

Saat berkeliling tim mendapati banyak anjing yang berkeliaran. Alhasil anjing-anjing yang berkeliaran tanpa kalung ungu, terpaksa dieliminasi.

Sementara anjing yang diikat atau dikandangkan namun belum mengenakan kalung, akan divaksinasi.

Sekretaris Desa Tejakula, Ketut Ardika Yasa mengatakan, kemunculan kasus rabies di Tejakula memang sangat meresahkan.

Padahal kasus rabies sudah sempat redup dengan gencarnya langkah vaksinasi. Sayangnya anjing-anjing liar tak terpantau. Ardika menduga anjing liar yang memicu rabies di Desa Tejakula.

“Dengan kejadian itu (korban meninggal karena rabies, red), jelas masyarakat resah. Sebelumnya sudah berkurang, karena kami sudah

beberapa kali vaksinasi untuk anjing. Kemungkinan yang menyebabkan rabies ini, anjing liar yang tidak dipelihara,” kata Ardika.

Menurutnya, di Desa Tejakula sebenarnya sudah terbit Perdes yang mengatur pedoman pemeliharaan anjing.

Sayangnya perdes itu tidak mengatur sanksi bagi warga yang melanggar pedoman pemeliharaan anjing. Dampaknya banyak warga yang membuang anjing ke tepi sungai dan tempat-tempat terpencil lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus rabies muncul di Desa Tejakula. Seorang warga di Desa Tejakula, Ketut Wijaya, 50, meninggal dengan status suspect rabies.

Wijaya disebut sempat digigit anjing liar pada betis kirinya sekitar bulan Oktober 2017. Sayangnya kasus gigitan anjing itu tidak pernah dilaporkan sehingga tidak pernah mendapat perawatan medis. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago