Categories: Bali

Jadi Tersangka Korupsi, PNS Ini Disanksi Potong Gaji dan Turun Pangkat

NEGARA –Tersangka kasus korupsi santunan kematian IS, langsung diberhentikan sementara sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Jembrana.

Dengan pemberhentian sementara tersebut, IS hanya menerima 50 persen dari gaji pokok setiap bulan. Sedangkan sanksi, sudah diterima IS sejak tahun lalu dengan penurunan pangkat satu tingkat.

Kepala Dinas Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Jembrana I Made Budiasa mengatakan, pemberhentian sementara dilakukan sejak surat penahanan dari Polres Jembrana diterima.

“Surat pemberhentian sementara untuk yang bersangkutan (IS) sudah ditandatangani pimpinan,” ujar Budiasa kemarin.

Proses pemberhentian tidak dilakukan permanen, namun hanya sementara saja hingga ada keputusan tetap dari pengadilan.

Apabila nantinya yang terbukti tak bersalah berdasar putusan tetap pengadilan, maka selisih gajinya akan dibayar oleh pemerintah.

Jika bersalah, maka gaji 50 persen yang terlanjur diberikan, tak akan dituntut kembali. Sebab, setelah itu, harus diproses pemberhentian secara tidak hormat oleh pembina kepegawaian di daerah.

Aturan mengenai pegawai pemerintah bisa langsung diberhentikan sementara jika berstatus tersangka dan langsung menjalani penahanan dalam kasus tindak pidana,

tertuang dalam Undang-undang Aparatur Sipil Negara yang sudah resmi diundangkan sejak 15 Januari 2014 dan menjadi UU Nomor 5 Tahun 2014.

Aturan itu tertuang dalam pasal 88 ayat 1 poin c UU ASN, yang berbunyi, PNS diberhentikan sementara apabila ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.

Selain pemberhentian sementara, IS juga sudah mendapat sanksi penurunan pangkat satu tingkat.

Disamping itu, IS yang sebelumnya bertugas sebagai staf Dinas Sosial, dipindah ke inspektorat Jembrana. “Sanksi disiplin sudah diberikan,” ujarnya.

Sanksi untuk IS ini diberikan pada IS karena sebelum kasus korupsi santunan kematian diselidiki unit tipidkor Polres Jembrana.

Dugaan santunan kematian fiktif ini menjadi temuan dari Inspektorat, sehingga sanksi langsung diberikan. Bahkan tersangka IS mengembalikan sejumlah uang ke kas daerah.

Seperti diketahui, tersangka IS ditahan Polres Jembrana karena diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan membuat permohonan santunan kematian fiktif.

Selain IS, sejumlah kepala lingkungan dan Klian Banjar juga diduga menikmati uang korupsi yang menyebabkan kerugian negara  Rp 400 juta lebih. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago