Categories: Bali

Pelajar Pembuang Bayi Dikeluarkan dari Sekolah, DPRD Protes Keras

NEGARA – Kasus pembuangan bayi yang dilakukan dua orang pelajar Bumi Makepung membuat banyak pihak mengelus dada.

Tak terkecuali DPRD Jembrana. Mereka kemarin mendatangi sekolah dua pelajar itu. Terutama untuk mengklarifikasi keluarnya surat dari sekolah untuk memberhentikan IGPA, tersangka utama pembuang janin darah dagingnya sendiri.

“Dari pertemuan tersebut, kami meragukan penjelasan kepala sekolah. Kami menilai ada indikasi proses pengunduran diri siswa itu (pelaku)

direkayasa dengan motif mengejar kelulusan seratus persen,” ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Jembrana I Putu Dwita usai sidak.

Menurut Dwita, sebagai komisi yang membidangi pendidikan menyayangkan proses pemberhentian siswa tersebut, meski diakui pihak sekolah berawal dari permohonan orang tua siswa.

Pasalnya, pemberhentian itu berkaitan dengan masa depan anak. Bagaimanapun IGPA dan NKRH adalah anak. Mereka butuh pendampingan, bukan sanksi berat seperti itu.

Karena itu, pihaknya meminta pihak sekolah agar memperhatikan masa depan anak dengan memberikan kesempatan terhadap siswa tersebut untuk mengikuti ujian nasional.

Dalam kesempatan itu, kata politisi Partai Demokrat ini, kepala sekolah berjanji akan menerima kembali siswa yang bersangkutan untuk menuntaskan pendidikannya.

Namun dengan catatan, pihak kepolisian mengizinkan karena telah melakukan tindak pidana.

Selain itu, Dwita bersama seluruh anggota komisi A DPRD Jembrana mendatangi sekolah tempat ibu kandung bayi.

Pihak sekolah, lanjutnya, tidak mengeluarkan siswinya meskipun telah melakukan tidak pidana dan masih memberikan kesempatan siswi itu menyelesaikan pendidikannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Banjar Pebuahan, Banyubiru, Negara Jumat (9/3) siang lalu geger penemuan orok terdampar di pantai oleh nelayan.

Penemuan orok itu dilaporkan kepada perangkat desa dan polisi. Orok yang diperkirakan dibuang sekitar tiga hari tersebut kemudian dibawa ke RSU Negara.

Dari hasil pemeriksaan panjang rambut orok itu 1 cm,  tinggi  30 sentimeter sampai lutut dan kaki bagian bawah lututnya hilang, kepala hancur, daun telinga hilang dengan berat 700 gram.

Beberapa bagian tubuhnya sudah hilang. Kita menduga bayi itu sudah meninggal atau dibuang sejak dari dua hari sebelum ditemukan

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago