tim-undiksha-prediksi-paus-sperma-mati-sejak-sepekan-lalu-analisisnya
BUNGKULAN – Bangkai seekor paus sperma, terdampar di perkampungan nelayan di wilayah Banjar Dinas Sema, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan.
Tim dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja pun langsung turun melakukan pemantuan dan pengambilan sampel.
Dari hasil penelitian sementara, paus itu diduga sudah mati sejak sepekan terakhir. Paus itu memiliki panjang 15 meter dengan bobot sekitar 10 ton.
Dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan Undiksha Singaraja, Gede Iwan Setiabudi menyebutkan, paus dipastikan sudah mati setidaknya sepekan terakhir.
Bagian perut hewan itu juga sudah sempat digigit hiu, hingga robek. Pasalnya saat dilakukan penelitian, dinding perut hiu sudah robek.
Padahal idealnya, dinding perut mamalia laut raksasa itu tak mudah robek karena kulitnya yang sangat tebal.
Soal penyebab kematian, Iwan mengaku belum bisa memastikan penyebabnya. “Perlu pengecekan lebih lanjut, karena ada banyak faktor.
Tapi yang jelas, ini bukan mati tua. Mungkin ada penyebab lain, entah itu sampah plastik, disorientasi karena sonar terganggu, atau bisa juga serangan hiu,” kata Iwan.
Semula warga bersama aparat kepolisian berencana mengubur hewan tersebut. Namun karena keterbatasan alat, akhirnya bangkai paus ditarik ke tengah laut dan ditenggelamkan.
Bangkai baru berhasil ditarik ke tengah laut sekitar pukul 11.00 siang, setelah air laut mulai pasang.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…