Categories: Bali

Selat Bali Jadi Rebutan, Nelayan Jembrana dan Banyuwangi Protes

NEGARA – Perairan Selat Bali yang memiliki jumlah ikan cukup banyak menjadi daerah perairan yang menarik nelayan lain.

Tidak hanya dari wilayah Jembrana dan Banyuwangi, nelayan dari jauh seperti Jawa Tengah dan sejumlah daerah Jawa Timur paling barat juga datang mencari ikan di Selat Bali.

Karena itu, nelayan perahu selerek atau purse seine dari Jembrana dan Banyuwangi, yang biasa mencari ikan di Selat Bali tersebut melakukan protes.

Kemarin ratusan nelayan berkumpul melakukan protes. Mereka menggunakan kantor Desa Pengambengan untuk menyampaikan aspirasi.

Hadir perwakilan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Himpunan Nelayan Seluruh indonesia (HNSI) Jembrana,

Satuan Pol Air Polres Jembrana, dan Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan Tangkap (Satker PSDKP) Pengambengan.

Pertemuan tersebut sempat berlangsung panas karena nelayan merasa protes yang disampaikan selama ini tidak pernah ada respons dari pihak terkait.

Padahal, dengan adanya kapal besar yang diperkirakan berbobot 100 GT dari berbagai daerah di pulau Jawa tersebut merugikan nelayan yang bisa beroperasi di Selat Bali.

Selain dengan kapal yang lebih besar dari nelayan Jembrana dan Banyuwangi, juga menggunakan rumpon sehingga membuat ikan sulit ditangkap.

Sebelum pertemuan ini, menurut Didik, salah seorang nelayan dari Pengambengan menyampaikan pernah mengatakan langsung pada Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti saat berkunjung ke Jembrana.

Harapannya, kapal dari luar wilayah Selat Bali ini harus diusir. “Sudah berulangkali kami sampaikan, tapi tidak ada kepastian,” ungkapnya.

Nelayan meminta ketegasan dari pihak terkait untuk mengusir nelayan selain dari Bali dan Banyuwangi.

Bahkan, nelayan mengancam akan bertindak sendiri agar tidak datang lagi jika pihak terkait tidak melakukan tindakan mengusir nelayan tersebut.

“Bila tidak ada ketegasan dari pihak terkait untuk mengusir kapal itu, maka nelayan sendiri yang akan berbuat,” ujar Nasirin, nelayan Pengambengan.

Pada akhir pertemuan sejumlah perwakilan yang hadir, membuat surat kesepakatan diantaranya Desa Pengambengan, HNSI, perwakilan nelayan Pengambengan dan Banyuwangi yang ditujukan ke Pol Air Muncar dan Pelabuhan Meneng, Banyuwangi.

Dalam surat tersebut, nelayan meminta agar kapal-kapal tersebut ditindak. Kasatpolair Polres Jembrana Iptu Eddy Waluyo juga mengharapkan agar para nelayan untuk tenang, tidak main hakim sendiri.

Apabila memang ada pelanggaran akan ditindak sesuai peraturan yang berlaku. Anggota DPRD Jembrana asal Pengambengan Ferlinand Taufik tetap berharap para nelayan terutama yang di Pengambengan tetap tenang.

Politisi Hanura tersebut akan menyampaikan aspirasi ini ke DPRD Jembrana untuk ditindaklanjuti dengan melibatkan seluruh stakeholder yang terkait.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago