Categories: Bali

Nilai Unas SMP Swasta Ungguli Negeri, Kadisdik Badung Bilang Begini…

MANGUPURA – Nilai rata-rata Ujian Nasional (Unas) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Badung, rupanya, didominasi pelajar SMP Swasta.

Bahkan, ada dua SMP Swasta nilai Unasnya masuk 10 besar se-Bali. Sementara untuk SMP Negeri di Badung belum bisa masuk terbaik di Bali.

Dengan hasil buruk itu, Kadisdikpora Badung Ketut Widia Astika mewarning SMP Negeri se – Badung berbenah lagi untuk meningkatkan prestasinya.

Sebagai catatan, berdasar hasil perankingan  Provinsi Bali, ada dua SMP Swasta di Badung masuk 10 besar nilai rata-rata tertinggi Unas.

Nilai rata-rata tertinggi Unas di Bali sendiri antara lain SMPN 1 Denpasar (353.41), SMPN 9 Denpasar (337.61), SMPN 3 Denpasar (336.40), SMP AMI Denpasar (335.19),

SMPTK Star Academy Denpasar (324.90), SMPN 1 Gianyar (315.46), SMPN 7 Denpasar (312.83), SMP Widiatmika Badung (311.09),

SMP Cendekia Harapan Badung (304.81), dan SMP Taman Rama School  Denpasar (302.62).

Sementara SMP dengan rata-rata nilai Unas tertinggi di Badung yakni SMP Widiatmika Badung (311.09), SMP Cendekia Harapan Badung (304.81), SMPN 1 Kuta (292.03),

SMP Alam Kudus (290.06), SMP Jembatan Budaya (279.65), SMP Tunas Kasih (270.20), SMP Highscope Indonesia-Bali (267.07), SMP Taman Rama (255.36), SMP Tegal Jaya (252.82), dan SMPN 1 Abiansemal (252.38). 

“Kami tidak masalah, malah bagus kalau ada sekolah swasta nilai rata-rata Unas masuk 10 besar terbaik se Bali. Jadi, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah swasta juga bagus.

Saya juga sering bilang, sekolah swasta harus menunjukkan prestasi sehingga tidak ditinggalkan oleh masyarakat, ” ujar Ketut Widia Astika.

Imbuhnya, sekolah swasta yang lainnya juga harus tetap berbenah dan memenuhi standar dalam pembelajarannya.

“Kami juga sering sampaikan ke masyarakat, sekolah negeri dan swasta itu semuanya baik dan berprestasi, ” jelasnya.

Disinggung mengenai nilai rata-rata UN SMP Negeri yang belum bisa masuk 10 besar terbaik Bali, Ketut Widia Astika mengakui hal ini menjadi tantangan bagi sekolah negeri se – Badung.

Apalagi gaji guru, kepala sekolah, dan fasilitas pendukung lainnya semua ditanggung oleh Pemkab Badung. 

“Kami warning kepada sekolah negeri di Badung untuk terus memacu diri, jangan santai, dan bagaimana membina anak-anak dengan baik. Intinya harus tunjukkan kerja keras, ” terangnya.

Sekadar diketahui, APBD Kabupaten Badung tahun anggaran 2018 sebesar Rp 7.201.875.862.318,54. Nah, 20,03 persen dari total APBD Badung dialokasikan untuk anggaran pendidikan.

“Pasti nanti kami akan lakukan evaluasi. Kami cek, sekolah mana yang bagus dan yang mana harus perlu ditingkatkan prestasinya.

Karena bagaimana pun sekolah negeri lebih lengkap (sarana dan prasarana ditanggung Pemerintah) daripada sekolah swasta, ” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: unas smp

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago