Categories: Bali

Potong Kerbau; Tradisi Tahunan Warga Pandak Gede Sambut Galungan

TABANAN – Ada tradisi berbeda yang tengah dilakukan sejumlah warga Banjar Pangkung, Desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan.

Biasanya umat Hindu di Bali saat perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan lebih identik dengan pemotongan hewan babi.

Namun di Banjar Pangkung, Pandak Gede, tengah sibuk dengan pemotongan seekor kerbau. Kerbau yang akan disembelih dengan berat sekitar 500 kilogram lebih.

“Tradisi menyemblih atau nampah kerbau sudah ada sejak dulu di desa adat kami. Tradisi ini sebagai wujud persembahan saat hari Hari Raya Galungan.

Kemudian juga sebuah tata laksana agar warga menghindari mengonsumsi daging sapi,” ungkap salah satu Ketua Regu nampah kerbau Mangku Sumerta.

Menurut pria berusia 70 tahun ini, proses nampah kerbau sudah dimulai sejak pukul 06.00 pagi dan akan berakhir pada pukul 12.00 siang.

Kemudian daging kerbau yang sudah terpotong selanjutnya akan dibagikan kepada seluruh warga desa.

“Tradisi memotong hewan kerbau hingga saat ini terus dilakukan dan kami akan tetap mempertahankan. Selain itu nampah kerbau salah satu ciri hari Raya Galungan di Desa Pandak Gede.

Karena bagi warga disini, jika tidak memotong hewan kerbau dirasakan tidak merayakan hari Galungan,” papar Mangku Sumerta di lokasi pemotongan hewan kerbau.

Mangku Sumerta menambahkan, tradisi nampah kebo sudah dilakukan secara turun temurun. Bahkan memiliki histori yang konon katanya saat leluhur hendak menggelar upacara yadnya sempat memotong hewan sapi.

Namun, ketika sapi tersebut sudah sembelih, kemudian daging sapi tersebut dibagi dan dimasak sedemikian rupa oleh warga, banyak yang sakit setelah mengonsumsinya.

Mulai dari demam, sakit perut dan lainnya.  Bahkan warga mengalami hal-hal yang aneh. Sehingga saat itu pula proses menyembelih hewan sapi dihentikan.

Warga desa Pandak Gede pun menggantinya dengan memotong hewan kerbau. “Untuk saat ini jumlah warga yang melakukan penyembelihan

hewan kerbau cenderung menurun. Ini lantaran harga kerbau yang kian hari kian mahal. Hewan ini juga sulit diperoleh,” jelasnya.

Pada hari raya Galungan nampah hewan kerbau melibatkan 9 orang warga. Kemudian daging kerbau yang akan dibagikan kepada warga dibagi menjadi 100 tumpukan daging.

“Satu tumpukan daging kerbau harganya Rp 300 ribu seberat 3 kg sampai 4 kg. Disini kami bagikan 100 tumpukan,” ujarnya.

Daging kerbau yang dibagikan kepada warga saat hari Raya Galungan, biasanya akan dijadikan berbagai macam olahan.

Di antaranya dibuat dendeng karbau, tum, lawar, dan dijadikan rawon. Daging kerbau agar tidak berbau amis, maka warga membungkusnya atau ditambahkan dengan daun tengulun.

Biasanya diisi dengan daun tengulun agar tidak amis. “Selain itu daging kerbau juga dijadikan juga sebagai upakara untuk sembahyang,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago