Categories: Bali

Ssttt…18 Ribu Orang Bali Mengalami Kebutaan, Penyebab Utama Karena Ini

DENPASAR –  Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Bali mengungkapkan fakta mengejutkan terkait persoalan penyakit mata di Bali.

Berdasar data yang dilansir Perdami Bali, ada 2 persen dari jumlah penduduk yang mengalami kebutaan. Sebagian besar disebabkan karena katarak.

Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Bali dr. I Wayan Gede Jayanegara SpM(K) mengatakan, hasil survei RAAB periode tahun 2014-2016 di 15 propinsi, angka kebutaan Bali mencapai 2 persen.

“Ini jumlahnya sekitar 18 ribu orang.  Dari jumlah itu, 78 persennya karena penyakit katarak,” ungkap dr Gede Jayanegara.

Melihat angka tersebut dibandingkan dengan posisi provinsi Bali dengan provinsi lainnya, tentunya masih berada di tengah-tengah.

Sebab, angka kebutaan di masing-masing propinsi antara 1,7 persen dan 4,4 persen. Sedangkan prevalensi kebutaan di Indonesia adalah 3,0 persen.

Menurut Jayanegara, masih tingginya angka kebutaan ini karena orang buta di Indonesia (juga Bali) belum banyak yang tertangani.

Mengingat sebagian besar kebutaan itu adalah katarak, berarti masih banyak orang katarak yang belum dioperasi.

Padahal, orang  yang murni hanya menderita katarak, tanpa disertai penyakit lain, biasanya jika dioperasi akan bisa melihat kembali.

Sebab buta katarak adalah kebutaan yang bisa direhabilitasi. Untuk itu, Perdami berpendapat, kebutaan di Indonesia (termasuk Bali),masih merupakan masalah sangat besar.

“Masalah ini sudah merupakan masalah bersama, masalah semua pihak dan semua sektor serta segala lini. Dan masalah sangat besar ini akan cepat berkurang atau bahkan akan hilang kalau semua kalangan bergerak bersama,” harapnya.

Perdami berharap agar semua pihak mau berperan aktif. Adanya peran aktif dari masyarakat, dari tingkat keluarga, aparat banjar, desa, camat, kabupaten sampai propinsi akan mempercepat untuk mendeteksi  orang orang buta di wilayahnya.

“Semua orang buta di wilayahnya masing masing akan bisa didata dan dikumpulkan dengan cepat, karena merekalah yang paling tahu keluarganya, masyarakatnya yang mengalami gangguan penglihatan atau buta,” terangnya.

Di tahun 2017 di Bali tercatat sudah dilakukan 6 ribu lebih operasi katarak. Dengan adanya gerakan sinergis dari semua pihak,  akan memungkinkan bisa meningkatkan jumlah masyarakat buta katarak yang datang ke rumah sakit untuk dioperasi.

“Kalau kondisi ini bisa terjadi serempak di seluruh Bali, pastilah akan cepat terjadi penurunan jumlah masyarakat yang buta katarak,” pungkasnya.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago