Categories: Bali

Banjiri Rumah Warga, Saluran Subak Dikuras, Ini Rencana Selanjutnya…

LOKAPAKSA – Sempat membanjiri rumah warga selama berbulan-bulan, saluran irigasi menuju Subak Uma Desa akhirnya dikuras, pagi kemarin (11/6).

Meski telah dikuras, upaya itu hanya menjadi solusi jangka pendek. Pasalnya akar permasalahan belum ditangani.

Pagi kemarin, krama subak, pegawai di Kantor Camat Seririt, petugas Dinas Pekerjaan Umum Buleleng,

serta petugas dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, melakukan kerja bakti pembersihan di saluran tersebut.

Bukan hanya membersihkan sampah yang menumpuk, namun juga mengeruk sedimen saluran irigasi yang cukup tebal.

Namun upaya itu diprediksi tak bertahan lama. Pasalnya saluran irigasi sekunder menuju Subak Uma Desa itu sudah mengalami penyempitan dan ditutup beton.

Di bagian hilir, di atas saluran irigasi bahkan telah berdiri rumah tinggal. Perbekel Lokapaksa, Wayan Ariadi mengakui langkah pembersihan itu hanya solusi jangka pendek.

Untuk solusi jangka menengah, pihaknya berencana membuat sodetan sederhana. Saat air meluap dan terjadi sumbatan, sodetan akan melimpahkan air subak menuju saluran irigasi primer.

Jaraknya sekitar 40 meter arah barat saluran irigasi sekunder. “Kami rencanakan nanti pakai sodetan dengan pipa empat dim. Kami buang ke irigasi primer.

Harapannya kalau pas ada banjir, pas ada penyumbatan di hilir, tidak masuk lagi ke rumah warga,” kata Ariadi.

Nantinya saluran sodetan itu akan dibuka sewaktu-waktu. Saluran hanya dibuka saat air subak mulai meluap.

“Ya dari pada membuat rumah orang kebanjiran, lebih baik dibuang dulu,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Seririt Nyoman Riang Pustaka mengatakan, perbaikan sodetan itu bisa menjadi solusi alternatif.

Sambil menanti solusi permanen dari BWS Bali-Penida selaku pemilik aset saluran irigasi primer dan sekunder dari Daerah Irigasi (DI) Tukad Saba.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga kepala keluarga yang tinggal di Banjar Dinas Jro Agung, Desa Lokapaksa, langganan menjadi korban banjir.

Bahkan, saat musim kemarau sekalipun, rumah mereka kebanjiran. Penyebabnya saluran irigasi menuju Subak Uma Desa mengalami pendangkalan dan penyempitan.

Belum lagi sampah yang menyumbat aliran air. Akibatnya air pun masuk ke rumah warga. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago