rekanan-ogah-ambil-proyek-silpa-dak-pendidikan-di-buleleng-numpuk
SINGARAJA – Dana sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan, menumpuk.
Penyebabnya anggaran tersebut tak kunjung bisa digunakan, karena waktu pelaksanaan pekerjaan yang minim.
Akhirnya dana tersebut dibiarkan menumpuk.
Silpa DAK bidang pendidikan itu nilainya mencapai Rp 10,5 miliar.
Dana itu berasal dari program tahun 2010 hingga 2015 silam.
Dana silpa itu selalu terpasang dalam APBD Perubahan, namun tak kunjung bisa digunakan karena waktu pekerjaan proyek fisik sangat singkat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Gede Suyasa tak menampik hal tersebut.
Menurut Suyasa, saat dipasang pada anggaran perubahan, tak banyak rekanan yang bersedia mengerjakan proyek tersebut.
Pihaknya sempat mengusulkan agar dipasang pada anggaran induk.
Hanya saja ada perbedaan pemahaman antara Badan Keuangan Daerah dengan Disdikpora Buleleng.
Badan Keuangan berpendapat dana silpa harus dipasang pada APBD perubahan, karena harus menunggu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kalau pemahaman kami, khusus silpa yang ini bisa dianggarkan di APBD induk.
Karena sudah diaudit pada tahun-tahun sebelumnya oleh BPK.
Jadi mestinya itu bisa (dilakukan). Sepertinya sudah mulai ada titik temu antara kami dengan BKD untuk posting silpa DAK ini di APBD induk 2019,” kata Suyasa.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…