Categories: Bali

Dana JKN Tak Mencukupi, Dewan Khawatir APBD Tak Cukup Membiayai

SINGARAJA – DPRD Buleleng mempertanyakan alokasi dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat Buleleng.

Dewan khawatir pemerintah tak memiliki alokasi dana yang cukup untuk membiayai program tersebut.

Dewan pun berencana meminta penjelasan secara rinci pada Dinas Kesehatan Buleleng, pada agenda rapat dengar pendapat akhir pekan ini.

Terhitung tanggal 1 Januari 2019 mendatang, Pemkab Buleleng harus melindungi seluruh masyarakat Buleleng dengan JKN.

Kewajiban itu merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2017 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN.

Pada tahun anggaran 2019 mendatang, Dinkes Buleleng mendapat suntikan dana cukup besar. Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 173,38 miliar.

Naik sebesar Rp 31,93 miliar dari alokasi dana yang dikelola pada tahun 2018. Pada tahun 2018, Dinkes hanya mengelola dana Rp 141,45 miliar.

“Kami belum tahu kenaikan dana sebesar itu apakah sudah meng-cover seluruh masyarakat Buleleng. Sebab sesuai Inpres 8/2017,

pemerintah harus memastikan seluruh penduduknya terdaftar dalam program JKN,” kata Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.

Menurutnya hingga kini dewan belum mendapat penjelasan kebutuhan alokasi anggaran untuk meng-cover seluruh penduduk Buleleng dalam program JKN.

Data-data penunjang lain, seperti jumlah penduduk, jumlah kepesertaan BPJS, juga belum dapat dipastikan.

“Kalau hitung-hitungan kami sih kemungkinan butuh sekitar Rp 90 miliar. Kebutuhan itu kan bisa fluktuaktif. Kami akan cari tahu dulu, berapa sih jumlah peserta BPJS, berapa yang penerima bantuan iuran, biar jelas semuanya,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinkes Buleleng dr. IGN Mahapramana mengatakan, untuk program JKN di tahun 2019, pemerintah baru mengalokasikan anggaran sebesar Rp 75 miliar.

Jumlah itu diprediksi masih kurang. Dinkes terpaksa memasang anggaran di bawah plafon kebutuhan, karena belum memiliki data pasti calon penerima bantuan pad atahun 2019.

“Datanya kami belum punya. Kami harus menyamakan data (jumlah penduduk) di Dinas Kependudukan dan data (penerima bantuan iuran) di Dinas Sosial. Baru nanti calon penerima itu dimasukkan nama-namanya dalam SK Bupati,” kata Mahapramana.

Nantinya alokasi anggaran untuk program JKN bagi seluruh masyarakat itu, juga akan dibiayai Pemprov Bali. Sebanyak 51,97 persen dari total kebutuhan dibiayai Pemprov Bali, selebihnya dibiayai Pemkab Buleleng.

“Sementara kami baru pasang Rp 75 miliar. Jumlah ini kan sangat dinamis, datanya juga belum pasti. Kalau kurang ya nanti kan ada pergeseran anggaran. Kami ajukan lagi di perubahan,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago