Categories: Bali

Inovatif, Klungkung Santuni ODHA Rp 500 Ribu dan ARV Seumur Hidup

SEMARAPURA – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klungkung mencatat ada sebanyak 50 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) telah membuka diri dan terdata di Bumi Serombotan.

20 di antaranya tercatat sebagai KK miskin dan penerima dana bantuan dari pemerintah. Menurut Sekretaris KPA Klungkung I Wayan Sumanaya, mereka menerima bantuan melalui Program Jaga Gerbang (Jangkau Siaga Gerak Bangun).

Program inovatif ini diciptakan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada ODHA.

“Melalui program ini para ODHA yang mau terbuka dan terdata di KPA akan mendapatkan perhatian dan pendampingan,” katanya.

Selain itu, ODHA yang mau terbuka ini juga akan mendapatkan obat Arv (Antiretroviral) secara gratis seumur hidupnya, serta mendapat dana bantuan setiap tahun sebesar Rp 500 ribu.

Sebagai wujud komitmen Pemda Klungkung dalam memperhatikan para ODHA, KPA Klungkung mendapatkan dana operasional dari Pemda Klungkung Rp 643 juta.

“Ke depan akan ditingkatkan lagi seiring dengan rencana Bupati Klungkung untuk meningkatkan dana bantuan ODHA yang sebelumnya Rp 500 ribu per tahun menjadi Rp 1 juta per tahun,” ujarnya.

Menurutnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berencana menciptakan seorang motivator dari seorang ODHA agar bisa memotivasi dan menceritakan pengalamannya kepada yang lain.

Jumlah ODHA di Klungkung sendiri lebih banyak daripada jumlah ODAH yang membuka diri. Namun, karena rasa malu dan sejumlah faktor lainnya, akhirnya mereka-mereka itu enggan menerima jasa pendampingan dari (KPA).

“Bahkan, ada yang meninggal dunia. Tidak sedikit yang kami temukan dengan kondisi yang sudah sangat parah,” ungkapnya.

Diungkapkannya, ODAH di Klungkung tidak hanya orang dewasa, namun juga anak remaja dan anak-anak. Bahkan ada yang satu keluarga, dari orang tua hingga anak-anaknya menderita HIV/AIDS ini.

Hal ini terjadi tidak terlepas dari gaya hidup bebas dan juga acuhnya penderita terhadap penyakitnya ini sehingga akhirnya menular ke sejumlah orang bahkan anak-anaknya.

“Ada ibu-ibu yang menderita HIV/AIDS sedang mengandung. Saat diarahkan untuk mendapatkan pendampingan, pengakuannya saja bilang mau, namun tidak datang.

Padahal, agar anaknya tidak terjangkit, selama masa kehamilan harus mendapat perawatan khusus,” tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago