Categories: Bali

Banjir Dipicu Kerusakan Vegetasi di Hulu, Kayu Besar Tutup Jembatan

SINGARAJA – Banjar bandang yang menerjang Desa Musi dan Desa Penyabangan di Kecamatan Gerokgak berlangsung begitu cepat.

Para korban langsung shock, tidak menyangka musibah begitu cepat terjadi. Badan Penanggungalangan Bencana Daerah (BPBD),

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, serta tim TNI dan Polri, langsung ke TKP bahu membahu melakukan pembersihan.

Diduga banjir bandang terjadi karena hujan lebat di wilayah hulu. Sementara vegetasi tanaman di hulu belum sepenuhnya pulih.

Akibatnya, lumpur dan kayu gelondongan hanyur ke hilir. Parahnya kayu-kayu dalam ukuran besar, menyumbat gorong-gorong di Jembatan Tukad Musi.

Akibatnya lumpur meluber ke jalan raya. Selain itu senderan di bantaran Tukad Musi juga mengalami kerusakan.

Padahal senderan itu baru saja dibangun setelah mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, Jembatan Tukad Musi tak mampu menampung tingginya debit air disertai kayu-kayu besar dan bebatuan.

Terlebih, jembatan hanya memiliki lebar sekitar 5 meter dengan ketinggian yang tak lebih dari satu meter.

Saat itu lumpur sudah cukup tebal.

Mobil pribadi bahkan tidak bisa melintas. Hanya kendaraan dengan tonase besar yang bisa melintas. Sekitar pukul 03.00 dini hari, akhirnya jalan bisa dilalui kendaraan. Itu pun hanya satu arah.

“Setelah ada bantuan alat berat Loader dari PT AKAS, akhirnya jalan bisa dibersihkan. Sehingga jam 08.00 Wita pagi akses lalu lintas kembali normal,” ujar Ida Bagus Suadnyana saat ditemui di lokasi.

Selain itu, BPBD juga memotong belasan kubik kayu-kayu gelondongan yang menyumbat Jembatan Tukad Musi langsung dibersihkan dengan menggunakan gergaji mesin.

Pihaknya menarget pembersihan kayu penyumbat tersebut bisa tuntas hingga Minggu sore. “Kami tuntaskan sore ini (kemarin, red)” imbuhnya.

Suadnyana menyatakan ada belasan rumah yang terdampak banjir bandang tersebut. “Belasan rumah terendam banjir bandang yang radiusnya sekitar 300 meter dari jembatan.

Tetapi yang paling parah yang posisinya dekat dengan jembatan, tembok penyengker rusak parah akibat dihantam bebatuan. Kasur, TV, alat perabot rumah tangga juga terendam,” katanya lagi.

Selain di wilayah Desa Musi, banjir juga melanda Desa Pemuteran. Dari pemetaan BPBD Buleleng, wilayah tersebut memang sangat rentan dengan banjir badang.

Mulai dari Desa Musi, Banyupoh, Penyabangan, hingga Pemuteran. Untuk itu warga dihimbau waspada dengan curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago