gawat-rawan-tsunami-jembrana-nihil-alat-pendeteksi
NEGARA –Meski memiliki perairan yang berhadapan langsung dengan laut lepas, ternyata tidak ada satupun alat pendeteksi dini gelombang tsunami di Jembrana.
Informasi mengejutkan dengan tidak adanya alat deteksi dini tsunami itu sebagaimana diungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana.
Dikonfirmasi, Kamis (27/12), Eko mengatakan dengan wilayah Jembrana yang dikelilingi perairan dan menghadap langsung ke laut lepas sepanjang 71 kilometer, Jembrana diakui sangat berpotensi mengalami tsunami.
Apalagi lanjut Eko, dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), wilayah Jembrana juga dilintasi lempeng bumi Eurasia.
”Terpenting selalu waspada,” ujarnya.
Lalu bagaimana untuk mengantisipasi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan? Ditanya demikian, Eko menyatakan bahwa selama ini, BPBD hanya menunggu informasi resmi dari lembaga berwenang, yakni dari BMKG Wilayah III Denpasar.
“Warga juga diharapkan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya,” tukasnya.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…