Categories: Bali

Eks Pegawai Desak Pemkab Audit dan Pecat Direktur Perusda Jembrana

NEGARA-Kisruh pemberhentian alias pe-non-job-an belasan pegawai Perusahaan Daerah (Perusda Jembrana), Rabu (9/1) berlanjut.

Usai diberhentikan sepihak, perwakilan eks Perusda Jembrana ini juga meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana selaku pemilik Perusda bertanggungjawab penuh.

Para perwakilan mantan pegawai selain meminta kejelasan status pegawai, pembayaran gaji dan tunggakan gaji selama 8 bulan yang belum diterima, mereka juga meminta agar Perusda Jembrana diaudit.

Seperti ditegaskan salah satu mantan pegawai Perusda Jembrana, Putu Gede Yuniarta.

Ditemui disela menyampaikan aspirasi di kantor Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja (PMPTSP dan Naker) Jembrana, Yuniarta yang mewakili para eks pegawai meminta Pemkab Jembrana bertanggungjawab.

“Kami minta keadilan mengenai gaji yang belum dibayarkan dan pemberhentian sepihak yang telah dilakukan direktur. Kami sudah bekerja sepuluh tahun lebih, justru diperlakukan seperti ini,” tandas Yuniarta dengan raut kecewa.

Selain itu, kata Yuniarta, dari hasil kesepakatan seluruh mantan pegawai, pihaknya juga sepakat untuk meminta Pemkab Jembrana melakukan audit.

Bahkan, tak hanya mendesak pemerintah mengaudit, selaku perwakilan eks pegawai, Yuniarta juga  meminta pemerintah untuk memberhentikan direktur Perusda Jembrana karena dinilai tidak bisa menjalankan perusahaan.

“Direktur harus bertanggungjawab. Kalau tidak mau memajukan perusahaan mundur saja. Kinerjanya tidak becus, lebih baik mundur,” tegas mantan pegawai yang lain.

Menurut Yuniarta, desakan audit dan pemberhentian direktur Perusda, karena mereka juga mencurigai adanya dugaan tindakan penyelewengan dana pendapatan Perusda Jembrana.

 

Dicontohkan, dugaan penyewengan dana itu diantaranya  seperti yang terjadi di unit usaha sedot WC. Dimana sebelum direksi baru menjabat, unit usaha ini selalu tembus target Rp 18 juta dalam sebulan.

Namun sejak kepemimpinan direktur baru justru pendapatan secara berangsur terus mengalami penurunan.

Bahkan beberapa bulan terakhir pendapatan yang masuk ke perusahaan hanya Rp 900 ribu.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago