Categories: Bali

Begini Cerita Ayah Sekaligus Kakek Sekeluarga Tewas Tertimbun Tebing..

MENGENING – Musibah longsor terjadi di Banjar Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan. Empat orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Seluruhnya masih memiliki hubungan keluarga. Tragedi itu menimbulkan luka mendalam bagi keluarga korban.

Peristiwa longsor itu diduga terjadi pada pukul 04.30 Selasa (29/1) pagi. Empat orang warga setempat masing-masing Ketut Budikaca, 33; sang istri Luh Sentiani, 27; serta kedua orang anaknya Luh Putu Rikasih, 9, dan Kadek Sutama, 5; tewas tertimbun material longsor.

Musibah berawal saat hujan lebat mengguyur sekitar pukul 01.00 Selasa dini hari. Hujan itu membuat senderan di rumah orang tua korban, Nyoman Dania, 78, jebol.

Senderan itu kemudian menimpa rumah yang dihuni korban Ketut Budikaca beserta keluarga. Kebetulan rumah korban, berada di sisi barat rumah orang tuanya.

Menurut Nyoman Dania, tanah yang ia huni kini memang ditempati keluarga besar. Selain dirinya, ada tiga orang anak yang juga menempati lahan tersebut.

Masing-masing korban Ketut Budikaca; putra sulung Wayan Kanda, 43; dan anak ketiganya Komang Sana Bawa, 40. Seluruh putranya, sudah tinggal di rumah masing-masing.

Dulunya, Ketut Budikaca tinggal bersama orang tuanya. Namun sejak dua tahun lalu, ia memilih membangun rumah sendiri.

Lokasinya di sebelah barat rumah orang tuanya. Areal perkebunan dengan kontur tebing curam, diratakan. Mendiang kemudian mendirikan rumah tinggal di lahan seluas 1,5 are.

Dania menuturkan, sebelum kejadian ia sebenarnya sudah was-was dengan kondisi korban. Sekitar pukul 03.00 dini hari ia sempat terjaga dan duduk di ruang tamu rumah.

Ia juga sempat menengok rumah anaknya dari teras rumah. Merasa aman, ia pun kembali tidur. Sekitar jam 05.00 pagi, ia kembali terbangun.

Saat berdiri di teras, ia terkejut mendapati rumah anaknya sudah tertimbun material senderan dan lumpur.

“Saya panggil-panggil. Semua saya panggil, anak, mantu, cucu, tidak ada nyahut (menjawab). Waktu itu firasat saya sudah langsung,

anak saya meninggal. Langsung saya bangunkan saudaranya yang lain, saya minta tolong sama kelompok suka duka di sini juga,” ujar Dania.

Warga bersama TNI dan Polri kemudian mengevakuasi korban sekitar pukul 06.00 pagi. Seluruh korban ditemukan dalam kamar tidur, dalam kondisi tertimbun batako.

Keempatnya masih dalam posisi tidur dalam satu ranjang. Saat ditemukan, korban Luh Sentiani memeluk putranya Kadek Sutama. Sementara Ketut Budikaca memeluk putrinya Luh Putu Rikasih.

“Mungkin ada tertimbun sekitar satu meter. Dari badan sampai kaki itu tertimbun. Rata-rata itu ada luka lebam di badan.

Bapaknya juga ada luka di wajah karena tertimpa beton rumah,” ungkap Made Kastawa, Ketua Relawan Bencana Desa Mengening.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago