Categories: Bali

Tutup Akses Jalan Milik Pemerintah, Disbud Buleleng Protes Puri Agung

SINGARAJA – Akses jalan milik Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng ditutup oleh salah satu keluarga di Puri Agung Singaraja.

Penutupan akses jalan itu, membuat pihak Disbud meradang. Sebab lahan yang dipasangi pagar, masih menjadi hak milik pemerintah.

Penutupan itu dilakukan dengan cara pemasangan pagar besi. Pagar dipasang pada jalan paving, antara Museum Buleleng dengan Museum Lontar Gedong Kirtya.

Pagar besi itu dipasang sejak Minggu (24/2), dan baru diketahui oleh staf Disbud Buleleng pada Senin (25/2) pagi.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Komang mengatakan, permasalahan bermula sekitar tiga pekan lalu.

Saat itu salah satu keluarga puri, Anak Agung Djlantik (paman dari Penglingsir Puri Agung Singaraja) membuat tembok pagar di pintu garase mobil Disbud Buleleng.

Garase itu terletak di belakang Museum Buleleng. Saat itu Gede Komang mengaku tak bisa berbuat banyak.

Sebab pintu masuk garase memang menghadap ke lahan milik puri. Bila hendak memasukkan mobil ke garase, mobil pun harus melakukan manuver di lahan milik puri.

Garase kemudian difungsikan untuk penyimpanan arsip. Namun pada Minggu lalu, tiba-tiba sudah terpasang pagar besi di lahan milik Disbud.

“Kami terus terang terganggu dengan kondisi ini. yang jadi keberatan kami, ini kan tanah Disbud, kok ditutup pintu besi oleh puri.

Dengan dipasangi pagar besi itu, jelas menggangu akses staf kami. Di gedung timur itu ada Kabid Kesenian, Kabid Sejarah, dan Kabid Adat. Kalau mau ke sekretariat dan ke kepala dinas, dia harus jalan memutar,” kata Gede Komang.

Mantan Kepala Dinas Sosial Buleleng itu mengaku tak tahu pasti alasan puri menutup akses jalan tersebut. Terlebih lagi yang ditutup merupakan lahan milik pemerintah.

“Hubungan kami dengan puri sebenarnya tidak ada masalah. Yang menutup ini kan Pak Djlantik. Kalau Pak Agung Ugrasena tahu, pasti beliau akan kecewa,” imbuhnya.

Sementara itu Penglingsir Puri Agung Singaraja Anak Agung Ngurah Ugrasena yang dikonfirmasi terpisah mengaku dirinya semula tak tahu bahwa ada pemagaran di Disbud Buleleng.

Ia pun baru tahu setelah berkomunikasi dengan pihak Disbud Buleleng. “Tiang pikir ini tidak perlu terlalu dijadikan masalah soal pintu itu. Kami sudah bicara dengan Kadis Kebudayaan Buleleng.

Besok pintu itu sudah dibongkar.Mohon maaf tiang tidak mau hal ini menjadi masalah dan polemik. Suksma,” ujar Ugrasena melalui pesan singkat. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago