soal-beda-tawur-kesanga-bupati-gianyar-kita-ingin-rangkul-semua
GIANYAR – Upacara Tawur Agung Kasanga di kota Gianyar yang digelar sehari sebelum Nyepi telah berlangsung Rabu lalu (6/3).
Secara bersamaan dan masih satu wilayah desa, pihak Desa pakraman Gianyar menggelar tawur di perempatan Balai Budaya Gianyar.
Sedangkan Pemkab Gianyar menggelar di perempatan Polres Gianyar. Menurut informasi, perbedaan ini terjadi karena perbedaan memilih sulinggih.
Bupati Gianyar Made Mahayastra menyatakan, penggunaan sulinggih sarwa sadhaka, merupakan bentuk komitmennya merangkul semua golongan.
“Sebagai pemimpin daerah, ingin menyatukan semua golongan yang selama ini penuh semangat gotong royong mendoakan Gianyar menjadi Gianyar yang maju dan bermartabat di semua bidang,” ujar Bupati Mahayastra.
Dan salah satu wujud komitmen tersebut adalah menggunakan sarwa sadhaka dalam prosesi tawur agung ini.
Adapun tawur yang digelar Pemkab Gianyar diawali dengan penampilan tari rejang dewa, dilanjutkan tari baris gede.
Kemudian tari rejang oleh ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gianyar. Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Bali sebelumnya,
lantaran dipicu perbedaan sulinggih, tawur yang digelar Pemkab Gianyar bersama desa pakraman Gianyar akhirnya berjalan sendiri-sendiri.
Desa Gianyar menggunakan tiga sulinggih, atau Tri Sadhaka dengan sulinggih Siwa, Budha dan Bujangga.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…