Categories: Bali

Pekerja Bongkar Atap Gedung IKM Celuk, Kadisperindag “Pening”

GIANYAR – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba, tak banyak berkomentar mengenai pembongkaran gedung Industri Kecil Menengah (IKM) di Celuk, Senin (24/3) lalu oleh para sub kontraktor.

Suamba justru mengucapkan terima kasih atas informasi dari media. “Kami terus koordinasi sama rekanan untuk dicarikan jalan keluar terbaik, terima kasih sudah menginfokan,” ujar Wayan Suamba kemarin.

Suamba juga mengaku sedang cuti. Ketika ditanya mengenai teknis pembayaran, pesan WA hanya dibaca tidak dibalas. Sementara itu, Sekda Gianyar, Wisnu Wijaya, belum menanggapi permasalahan itu.

Seperti diketahui, Proyek Pemkab Gianyar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar berupa pengadaan bangunan fisik sentra IKM di Desa Celuk, di Kecamatan Sukawati dibongkar paksa oleh pekerja sub koktraktor, Senin siang (25/3).

Pembongkaran diawali dengan penurunan belasan ribu genteng. Pembongkaran lantaran pihak pelaksana proyek dengan nomor kontrak 511.2/2268/DISPERINDAG yakni PT Marabuntha Ciptalaksana (MC) ini lepas tanggungjawab. 

PT MC tidak membayar sub-sub kontraktor senilai Rp 3 miliar lebih. Padahal nilai proyek yang tertera dalam papan senilai Rp 4.173.966.000.

Sub kontraktor pun menuntut kejelasan pihak Disperindag selaku leading sector terkait pembayaran proyek yang didanai dari APBD Gianyar Tahu 2018 ini.

Para pekerja mengaku kerugian dari pengerjaan proyek ini mencapai Rp 3 miliar lebih.  Salah satu sub-kontraktor, Supriadi mengatakan aksi nekat membongkar bangunan ini lantaran Disperindag tidak ada respon terkait pembayaran kepada pekerja.

“Pembongkaran ini kami lakukan karena tekanan dari bawah, dari pekerja yang minta ongkos sementara kami sebagai sub kontraktor belum dibayar,” ungkapnya.

Supriadi pun bertanya-tanya, mengenai kontrak kerjasama dengan PT MC ini. Sebab di kalangan sub kontraktor, PT MC ini dikenal punya track record negatif.

“Di proyek sebelumnya, kami pernah ditipu sekitar Rp 200 juta. Dikasi BG, tapi ternyata kosong,” ujarnya.

Supriadi sendiri terpaksa melanjutkan proyek karena sebelumnya dijanjikan jaminan oleh Kadisperindag sendiri. “Makanya beberapa sub kontraktor berani ambil karena dikasih jaminan,” tukasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago