Categories: Bali

Perajin Tenun Klungkung Mulai Tinggalkan Cagcag

SEMARAPURA– Seiring perkembangan teknologi, alat tenun cagcag ditinggalkan.

Alat tenun yang dipergunakan sejak zaman kerajaan itu, kini hanya dipergunakan untuk memproduksi kain tenun songket yang pengerjaannya bisa berhari-hari.

Salah seorang perajin kain tenun asal Desa Tojan, Klungkung Wayan Sudiasih, Kamis (2/5) menuturkan, industri tenun kian hari kian berkembang. Dengan teknologi-teknologi baru, pembuatan kain tenun kian mudah dan cepat. Kondisi itu membuat alat tenun cagcag berlahan-lahan mulai ditinggalkan.

Alat tenun yang dipergunakan sejak zaman kerajaan itu, kini hanya dipergunakan untuk memproduksi kain tenun songket lantaran kerumitan dalam membuat kain tenun tersebut. Sementara kain tenun endek, kini banyak mempergunakan alat tenun bukan mesin (ATBM)

“Yang masih pakai alat tenun cagcag hanya saat produksi kain tenun songket karena proses pembuatannya cukup rumit,” katanya.

Ditambahkan, penggunaan alat tenun cagcag dalam pembuatan kain tenun seperti endek mulai jarang dilakukan lantaran proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lebih lama.

Selain itu, posisi badan saat menggunakan alat tenun ini untuk memproduksi kain tenun endek juga membuat si penenun cepat kesemutan pada bagian pinggang ke bawah. Sehingga untuk pembuatan endek banyak penenun yang beralih menggunakan ATBM.

“Kalau menenun menggunakan ATBM bisa dua hari. Kalau menenun menggunakan cagcag bisa lima hari. Untuk produksi songket, itu paling cepat satu bulanan,” ungkapnya.

Dari segi kualitas, kain endek yang diproduksi dengan alat tenun cagcag dan dengan ATBM tidak ada perbedaan.

Namun biasanya kain tenun endek yang diproduksi dengan menggunakan alat tenun cagcag memiliki harga jauh lebih mahal dibandingkan dengan ATBM. Jika endek ATBM dihargai sekitar Rp 200 ribu, endek yang diproduksi dengan alat tenun cagcag dihargai Rp 500 ribu.

“Karena dari segi kualitas sama, biasanya kain endek cagcag itu diproduksi berdasarkan pesanan. Mereka yang memesan endek cagcag biasanya karena fanatik dan merasa puas dengan proses pembuatannya,” tukasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago