Categories: Bali

Hujan di Jembrana Diluar Prediksi BMKG, Tiga Kali Terjadi Sejak 2004

NEGARA – Hujan lebat yang terjadi pada hari Kamis (23/5), dari sore hingga malam, merupakan hujan di luar prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hujan yang masuk kategori ekstrem ini hanya terjadi di wilayah Jembrana, terparah di Kecamatan Negara.

Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana Bali Rakhmat Prasetia mengatakan, berdasarkan analisa hujan lebat yang disertai angin kencang pada hari Kamis (23/5) lalu, terjadi mulai pukul 15.00 wita, terjadi di wilayah Kota Negara.

Di mana hujan yang tercatat sebesar 129.7 mm/ 3 jam atau termasuk kategori hujan ekstrem.

Sedangkan kecepatan angin tercatat 17 knot dari arah Barat Laut dengan kecepatan angin maksimal 24 knot, berdasar data observasi pukul 17.00 dan 18.00 wita oleh BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana.

“Hal ini sesuai dengan release dari BMKG Denpasar sebanyak 4 kali peringatan dini hujan sedang hingga lebat di wilayah Jembrana yang dimulai pukul 14.20 hingga 22.30 wita,” jelasnya.

Menurutnya, akumulasi hujan tercatat hingga Jumat (24/5) pagi pukul 08.00 wita, sebesar 223 mm.

Curah hujan ini merupakan nilai harian terbesar yang pernah tercatat di stasiun klimatologi Jembrana pada bulan Mei, setelah sebelumnya terjadi pada 28 Mei 2004 dan 30 Mei 2011, masing – masing sebesar 203 mm dan 133 mm.  

“Hujan lebat yang diluar prediksi kami,” ujarnya. Dari analisa sementara Stasiun Klimatologi Jembrana, efek lokal perbukitan di Jembrana, membuat konvektif pertumbuhan awan hujan lebih kuat daripada daerah lain.

“Hujan yang terjadi Kamis kemarin hanya di sekitar Jembrana, terparah di wilayah Negara,” ujarnya.

Dari analisis streamline jam 00 UTC terlihat angin dominan dari arah timur namun terdapat pola E (Eddy) di wilayah barat Kalimantan yang membentuk hambatan angin di wilayah Bali dan sekitarnya.

Rahmat menambahkan, berdasarkan sumber Citra Satelit NOAA, kondisi suhu muka laut di selatan wilayah Bali Nusra, sebesar 28,5 – 29,5 C (hangat) yang dapat menambah uap air dan pembentukan awan konvektif (awan hujan).

Terlihat juga dari citra satelit Water Vapour (WV), terdapat tumpukan kandungan uap air di wilayah utara Bali, yang mengindikasikan lapisan atmosfer diatas dalam keadaan basah.

Menurutnya, kondisi atau potensi hujan disertai angin kencang ini diperkirakan masih berpeluang terjadi hingga 2-3 hari ke depan dan tetap waspada

terhadap potensi angin kencang dan gelombang tinggi lebih dari 2 meter di perairan Selat Bali bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago