Categories: Bali

Was-Was, Gelaran Pujawali di Pura Pasar Agung Dipersingkat Jadi Sehari

AMLAPURA—Meningkatnya aktivitas Gunung Agung, Karangasem, Bali membuat para pemedek khususnya di sekitar lereng was-was.

Bahkan akibat kekhawatiran warga, Piodalan di Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir, Sebudi, Selat, Karangasem dipersingkat.

Piodalan yang biasanya digelar selama 3 hari itu hanya digelar selama satu hari saja.

Seperti dibenarkan Humas Pura Pasar Agung I Wayan Suara Arsana.

Dijelaskan, salah satu pertimbangan untuk mempersingkat waktu pujawali atau nyejer Ida Bathara selama satu hari karena aktivitas Gunung Agung terus meningkat.

Pura Pasar Agung sendiri ada di radius 1,5 km dari puncak Gunung Agung.

Kawasan ini masuk zona bahaya yang tidak boleh melakukan aktivitas atau kegiatan.

Hal ini berdasarkan rekomendasi PVMBG. Dimana radius zona bahaya sejauh 4 KM.

Selaian itu, letusan yang terjadi terakhir juga cukup besar. bahkan lontaran lapa pijar jatuh hingga di delat Pura Pasar Agung.

Dimana hutan diatas pura Pasar Agung sempat terbakar. Untung saja kebakaran tidak sampai meluas.

Selama ini, jika piodalan Ida Bathara Nyejer biasanya dihelat selama tiga hari.

Namun dengan kondisi seperti ini piodalan tetap dilaksanakan hanya digelar satu hari saja.

Untuk pemedek yang mau medak silakan bisa melakukan persembahyangan.

 Suara mengatakan ini dilakukan demi keamanan bersama. Juga untuk menghormati lembaga yang telah mengeluarkan himbauan dan zona bahaya sejauh 4 KM.

Himbauan PVMBG juga menjadi dasar keputusan ini.

Piodalan sendiri akan dimulai pukul 08.00 wita.

Sementara untuk prosesi piodalan berlangsung seperti biasa.

“Kalau prosesinya seperti biasa, hanya Ida Bathara Nyejer hanya satu hari,” tambah Suara yang juga Sekretaris Pasebaya Agung.

Sementara penyineban akan dilakukan pukul 16.00 wita. Sementara untuk para pemdek Suara juga mengingatkan agar menggunakan alat komunikasi berupa HT.

Karena HP di Pura Pasar Agung tidak berfungsi karena tidak ada sinyal.

Sebab tower penguat sinyal di Pura tersebut juga sudah rusak.

Karena itu Suara meminta umat hindu yang medek agar membawa HT.

Selaian itu alat perlindungan diri seperti masker juga agar di sediakan.

Dengan membawa HT maka pemedek akan dengan mudah memonitor perkembangan Gunung Agung paling baru. Karena Relawan Pasebaya Agung terus menyiarkan perkembangan Gunung Agung melalui frekwensi radio Pasebaya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago