Categories: Bali

Pernah Berkelahi, KPPAD Advokasi Pelajar Nyaris Tak Naik Kelas

GIANYAR – Seorang pelajar di salah satu SMP di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Desta, nyaris tidak naik kelas. Itu karena dia sempat terlibat tawuran.

Meski begitu, Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD), berusaha menjamin pihak sekolah. Melalui upaya advokasi yang digelar akhir pekan lalu, Desta kini bisa naik kelas 9.

Komisioner KPPAD Bali Made Ariasa menyatakan, pelajar asal Karangasem yang tinggal di Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan,

tersebut adalah biang perkelahian antarpelajar yang menyebabkan hampir adanya tawuran antardua sekolah.

“Sempat memukul temannya, diproses di Polsek, tapi didamaikan. Intinya pihak sekolah ragu menaikkan kelas, takut berulah lagi sehingga diminta KPPAD sebagai penjamin,” jelasnya kemarin.

Melalui upaya advokasi tersebut, Made Ariasa sendiri telah menandatangani surat pernyataan demi si anak tersebut bisa naik kelas.

“Yang kita butuhkan di masyarakat adalah bukan hanya menyalahkan anak yang bermasalah. Terlebih dari keluarga yang keterbatasan.

Tapi, mencari solusi yang lebih konkrit dan komitmen membina dan mencari peluang lebih banyak solusi,” jelasnya.

Kata dia, anak yang dulu pernah bandel itu perlu orang tua asuh dan wadah kreativitas. “Dia tidak bisa dibiarkan berubah sendiri.

Sama seperti kasus perempuan berkelahi dulu sampai viral. Banyak yang sibuk menghujat, tapi tidak peduli padahal itu belum sepenuhnya tuntas,” jelasnya.

KPPAD juga telah mengetuk tokoh masyarakat dan pengusaha di Batubulan termasuk Kelian Dinas Tegaltamu.

“Supaya berkenan memfasilitasi masa depan keluarga tersebut, khususnya si Desta dan adiknya yang masih balita,” jelasnya.

Kata dia, ada banyak cara memfasilitasi untuk pertumbuhan si anak. “Dulu tiyang (saya, red) sudah belikan gitar bolong agar si Desta ada kegiatan tidak keluyuran karena tidak ada kesibukan positif,” jelasnya.

Dia mengaku, selain Desta, masih banyak terdapat anak-anak seperti dia. “Tentunya harus difasilitasi oleh berbagai pihak khususnya desa dinas yang memiliki dana APBDes cukup melimpah.

Bagaimana Pemkab Gianyar khususnya Dinas PemDes bisa mengarahkan pihak desa yang belum optimal membuat program kegiatan untuk Perlindungan Anak,” pintanya.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: kppad bali

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago