Categories: Bali

Banyak Warga Tercecer Belum Divaksin VAR, Ini Langkah Dinkes Buleleng

GEROKGAK – Pasca kasus gigitan anjing positif rabies sepekan lalu di Banjar Yeh Panes, Desa Patas, Gerokgak,

sejumlah warga kembali didatangi petugas kesehatan puskemas kecataman Gerokgak untuk diberikan suntik vaksin anti rabies (VAR). 

“Ada warga yang masih tercecer belum VAR. Sehingga kami datangi saat ini dengan jemput bola ke rumah penduduk langsung,” kata I Made Suryana,

petugas keliling kesehatan Puskemas Gerogak yang khusus menangani warga yang tergigit anjing rabies kemarin. 

Salah satu warga Banjar Yeh Panes yang belum mendapatkan suntik VAR adalah Kadek Muliati, 45, yang bekerja sebagai buruh bangunan.

Warga tersebut beberapa kali meminta untuk datang ke puskesmas Gerokgak agar diberikan VAR. Namun, tak pernah datang ke puskesmas.

Beralasan bekerja di desa Umeanyar, Seririt, setiap kali petugas datang ke rumah tersebut tak pernah ada di rumah. 

“Sebagai petugas kami yang was-was dan khawatir dengan kondisi kesehatan. Pasalnya anjing yang menggigit Kadek Muliati positif rabies dan usai menggigit warga. Anjing tersebut meninggal,” tegasnya. 

Selain Kadek Muliati yang terkena kasus gigitan anjing rabies, ada satu keluarga di Banjar Yeh Panes yang terkena gigitan anjing. Yakni keluarga dari Komang Kerti dan Ketut Darma beserta kedua anaknya. 

“Kami sudah lakukan pemeriksaan medis terhadap satu keluarga tersebut dan sudah diberikan VAR. Kemudian  kondisi kesehatan satu keluarga tersebut juga sudah membaik,” ungkapnya. 

Setelah diberikan suntik VAR selanjutnya seminggu kedepan Kadek Muliati harus melakukan suntik VAR kembali di puskemas Gerokgak.

Karena suntik VAR harus dilakukan sebanyak tiga kali. “Barulah dapat dikatakan aman dari virus gigitan anjing rabies,” pungkasnya. 

Sementara itu Kadek Muliati yang ditemui di rumahnya mengaku digigit anjing berada di bagian paha kirinya yang kala itu dia akan berangkat bekerja.

 Dirinya juga tidak tahu kalau anjing milik tetangga yang menggigit positif rabies atau tidak. “Tidak sampai luka digigit. Hanya saja air liur anjing menempel pada celana dan paha kirinya,” ucapnya. 

Diakuinya kondisi kesehatannya pasca digigit tak mengalami sakit deman, sakit kepala atau rasa letih ketika usai bekerja. “Saya tak peduli, juga kondisi saya biasa saja,” bebernya.

Usai diberikan VAR seminggu kedepan Muliati akan memeriksa kesehatan. “Karena tadi sudah dikasih tahu petugas harus VAR kembali lagi sebanyak 3 kali di puskemas Gerokgak,” pungkasnya. 

Untuk diketahui di Kecamatan Gerokgak saat ini ada tiga desa yang menjadi ring zona merah anjing dengan positif rabies.

Yakni Desa Pengulon, Patas dan Sumber Kima. Karena itu, ketiga desa ini sangat gencar dilakukan vaksinasinasi anjing secara masal. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago