Categories: Bali

Gress! Dewan Janji Kawal Usulan Sekolah Baru di Kawasan Wisata Lovina

SINGARAJA – DPRD Buleleng berjanji akan mengawal usulan pembangunan sekolah baru di Kawasan Wisata Lovina.

Pembangunan sekolah baru itu diharapkan mengurangi permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun-tahun mendatang.

Minimnya infrastruktur pendidikan berupa SMA negeri memang berdampak sistemik di sejumlah wilayah.

Termasuk di Kawasan Wisata Lovina. Warga di enam desa yang notabene desa penyangga kawasan wisata, kesulitan mengakses sekolah negeri karena keterbatasan kuota dan zonasi.

Anggota Komisi IV DPRD Buleleng Ni Kadek Turkini yang dihubungi kemarin (7/7) mengatakan permasalahan PPDB tingkat SMA memang menjadi perhatian DPRD Buleleng.

Secara kewenangan, pemerintah kabupaten memang tak memiliki hak dalam masalah tersebut. Namun dewan tak bisa tutup mata terhadap permasalahan yang terjadi.

Menurutnya selama ini sejumlah anggota Komisi IV DPRD Buleleng yang membidangi masalah pendidikan, sudah mendiskusikan masalah tersebut.

Dewan pun sampai pada sebuah kesimpulan. Yakni pemerintah harus menyediakan fasilitas yang mencukupi, sebelum PPDB dengan mekanisme zonasi penuh diberlakukan.

“Para perbekel itu sudah menyampaikan permasalahan itu pada kami. Memang fakta riil di lapangan seperti itu. Masalahnya kan pengelolaan pendidikan menengah (SMA/SMK) itu kan sekarang ada di provinsi,” kata Turkini.

Terkait masalah itu, Turkini menyarankan pada para perbekel untuk membuat surat resmi pada pemerintah. Nantinya dewan akan mengawal surat tersebut, hingga ditindaklanjut Dinas Pendidikan Bali.

“Sebaiknya memang bersurat resmi ke pemerintah provinsi. Kami di Komisi IV pasti akan mengawal permasalahan ini, sehingga mendapat solusi,” imbuhnya.

Turkini juga mengatakan, permasalahan aksesbilitas pendidikan itu kemungkinan tak hanya terjadi di kawasan wisata Lovina saja.

Namun, berpotensi terjadi di sejumlah desa lainnya. Ia pun mendesak Dinas Pendidikan Bali segera melakukan pemetaaan kebutuhan infrastruktur pendidikan, sehingga tak menjadi masalah dalam PPDB tahun-tahun berikutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di enam desa yang notabene ada di kawasan penyangga pariwisata Lovina, kesulitan mengakses SMA negeri.

Setidaknya ada 384 orang lulusan SMP negeri yang kesulitan mendapat kursi di sekolah negeri dalam proses PPDB tahun ini.

Ketua Forum Komunikasi Perbekel/Lurah Kabupaten Buleleng Ketut Suka, mendesak Pemprov Bali membentuk sekolah baru di kawasan wisata Lovina.

Pemerintah dapat memanfaatkan lahan tidur yang ada di Banjar Dinas Banyualit, Desa Kalibukbuk untuk sekolah baru. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago