BNPB Hibahkan Sirine Bahaya Dini Erupsi Senilai Rp 4,59 M ke BPBD Bali

AMLAPURA – Sirena bahaya BNPB yang selama ini ada di Karangasem mulai mengalami kerusakan. Ini karena sudah cukup lama tidak di pergunakan.

Untuk menambal sirena yang rusak, BNPB mengirimkan dua orang tenaga admin dan teknisi untuk melaksanakan mengecekan dan perbaikan enam sirine Gunungapi Agung di Karangasem.

Pengecekan dilakukan Tim BNPB didampingi oleh BPBD Provinsi Bali bersama BPBD Karangasem, 16 – 19 Juli 2019.

Pengecekan untuk memastikan alat berfungsi dengan baik. Lokasi sirine berada di enam titik yaitu Polsek Rendang, Desa Sukaluwih, Koramil Abang, Polsek Pembantu Gianyar, BPBD Karangasem, dan Koramil Karangasem.

Enam sirine ini direncanakan akan ditempatkan di enam desa di seputaran KRB 3 (Kawasan Rawan Bencana) dan dari hasil pengecekan

diketahui beberapa kerusakan yang terjadi dan telah diperbaiki dengan penggangian beberapa sparepart dan juga servis.

Setelah dicek, sirine dinyatakan berfungi dengan baik. Total hibah yang akan diberikan dari BNPB ke Provinsi Bali sebesar Rp 4.599.880.000.

Proses hibah ini akan berlangsung dengan estimasi sekitar enam bulan dan selama itu pemeliharaan masih akan ditangani oleh BNPB hingga diserahterimakan ke BPBD Provinsi Bali.

Sirine ini dipasang sebagai sarana peringatan kepada masyarakat agar segera mengungsi atau menghindar dari bahaya letusan Gunung Agung.

Cara kerjanya, sirine dibunyikan secara manual oleh petugas jaga yang terhubung ke Pos Komando Utama di Karangasem.

Ke depan sirine akan dikembangkan sehingga cara pengoperasiannya seperti sirine Peringatan Dini Tsunami yang aktifasinya dilakukan secara remote dari dalam kantor BPBD UPTD Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

Aktivasi sirine dilakukan dengan terlebih dahulu mendapat informasi dari PVMBG Pos Pantau Rendang. 
Kalaksa BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mendukung proses hibah sirine ini sehingga kesiapsiagaan masyarakat terkait erupsi Gunung Agung dapat berjalan dengan baik.

Diharapkan BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem dan masyarakat dapat menjaga kondisi alat sehingga tetap berfungsi dengan baik.