Categories: Bali

Sosialisasi Gema Cermat, Dinkes Minta Apoteker Jadi Agent of Change

GIANYAR– Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali konsisten menyukseskan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Jumat kemarin (27/9), sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) dan Optimalisasi Agent of Change (AoC), digelar di Klungkung.

Sebanyak 20 apoteker diberi pembekalan sebagai agen perubahan selama dua hari, Kamis (26/9) hingga Jumat (27/9), di Dapoer Lebih, Blahbatuh, Gianyar.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya menyampaikan materi; Implementasi Penggunaan Obat Rasional (POR) Melalui Program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat di Provinsi Bali.

Edukasi masyarakat tentang penggunaan obat rasional dinilai sangat penting. Termasuk di dalamnya penggunaan antibiotik secara bijaksana.

’’Agent of changes yang dilatih berkomitmen memberikan sosialisasi informasi kepada masyarakat untuk memperbaiki pola pikir terkait penggunaan obat,’’ ucapnya.

Suarjaya menekankan, masyarakat harus paham bahwa, penggunaan obat yang salah bisa berdampak negatif bagi tubuh. Bukannya menyembuhkan tapi justru menjadi racun.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Suarjaya menyebut gerakan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar.

Selain itu, meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar dan meningkatkan penggunaan obat secara rasional.

Melalui Gema Cermat, Dinkes Provinsi Bali bersama masyarakat berupaya mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.

Kadiskes berharap 20 agent of changes di Kabupaten Klungkung mampu menjawab tantangan terkait kurangnya pemahaman masyarakat. Sehingga, menggunakan antibiotik tanpa supervisi tenaga kesehatan.

Suarjaya menegaskan, penggunaan obat bebas berlebihan (over dosis), kejadian efek samping maupun interaksi obat atau penyalahgunaan obat, sering terjadi pada masyarakat.

Sehingga, menyebabkan masalah kesehatan baru. Diperparah fakta, informasi obat yang tercantum pada kemasan obat, sering tak diperhatikan dan dipahami dengan baik oleh masyarakat.

Juga menyoroti kebiasaan masyarakat Bali menyimpan obat tanpa resep. Hal itu, harus segera distop. (rba/djo)

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: dinkes bali

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago